TNI Mempunyai Program Ketahanan Pangan, Apa Itu?

Program kerjasama antara TNI dan Pemerintah Daerah setempat bersama Dinas Pertanian yang tidak terkaper dengan Perluasan Area Tanam yang dilakukan-fahmi-

 

RADAR BENGKULU, MANNA - Program kerjasama antara TNI dan Pemerintah Daerah setempat bersama Dinas Pertanian yang tidak terkaper dengan Perluasan Area Tanam yang dilakukan.

Maka TNI juga mempunyai program ketahanan pangan tersendiri. Yang mana program ini merupakan perintah langsung dari Kasat bahwa setiap Kodim harus mempunyai lahan garapan untuk pertanian seluas 200 hektar.

Dandim Letkol Czi Bambang Santoso SH MSDS menyampaiakan luasan lahan sebesar 200 hektar ini bertujuan untuk menutupi celah - celah pemenuhan kebutuhan pokok yang dilakukan oleh Dinas Pertanian bersama TNI.

Disinilah peran aktif TNI untuk membantu masyarakat.

BACA JUGA:Rifai Tunggu Rekomendasi Partai Golkar untuk Menjadi Calon Bupati Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Pemda BS Hibahkan Rp1,165 Miliar Untuk Rumah Ibadah, Ayo Lengkapi Syaratnya

"Jangan sampai nantinya, Indonesia kekurangan bahan kebutuhan pokok. Kalau nantinya tiba-tiba tiba negara luar tidak bisa lagi mengimpor berasnya ke Indonesia,dengan adanya garapan lahan tersebut kita mampu memenuhi kebutuhan bangsa kita sendiri," papar Bambang Minggu(14/04).

Sebelum kegiatan ini dimulai, pihaknya akan memantau ataupun mensurve lokasi lahan di Bengkulu Selatan dan Kaur. Mana - mana lagi lahan yang tidak produktif bahkan bisa saja nantinya akan membuka lahan - lahan yang baru untuk menunjang hasil panen.

Bedanya untuk program khusus ketahanan pangan TNI, berbeda dengan kegiatan Perluasan Area Tanam (PAT) dari Distan dan TNI yang mendapatkan bantuan pomparisasi Bengkulu Selatan 1200 hektar dan Kaur 1500 hektar.

BACA JUGA:Golkar Sudah Berikan Mandat kepada Sumardi dan Yudi Darmawansyah, Sebagai Bursa Cawakot Bengkulu

"Untuk jenis tanamannya kita tidak fokus ke padi,tetapi juga ke jagung dan tanaman kebutuhan pokok lainnya. Intinya nanti kita akan bersinergi dengan pihak Distan, kelompok, serta masyarakat yang mempunyai kebun seperti kebun sawit, yang mana lahan tersebut bisa ditanami jagung. Dan benih- benih nantinya kita berikan secara gratis. Intinya kita hanya sebagai penggerak tetap masyakarat yang mengelolahnya. Intinya semuanya akan kita penuhi baik alat dan sebagainya. Hasilnya pun akan kita berikan langsung kepada masyarakat yang mengelola,"pungkas Bambang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan