Gubernur Bengkulu Minta Aktivitas Kesehatan Tetap Aktif Selama Lebaran
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah--
RADAR BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA., menekankan perlunya menjaga keaktifan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) selama periode lebaran. Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap potensi peningkatan kebutuhan medis selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2024.
Rohidin menegaskan hal ini dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Bengkulu dalam persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
"Kita mengimbau agar pelayanan BPJS tetap aktif untuk masyarakat Bengkulu dan mereka yang berkunjung ke daerah tersebut. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat selama masa libur lebaran.
BACA JUGA:Kopli Ansori Serius Maju dalam Pemilihan Walikota Bengkulu 2024
BACA JUGA:Jasa Raharja Berangkatkan Disabilitas Peserta Mudik Gratis Moda Kereta Api
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga memberikan perhatian khusus terhadap infrastruktur yang masih dalam kondisi krusial. Gubernur Rohidin meminta agar pekerjaan infrastruktur diselesaikan dengan cepat untuk meminimalkan gangguan selama masa libur lebaran.
Selain itu, untuk mengantisipasi keamanan jalan, tim dari berbagai instansi. Seperti PUPR Provinsi, BPJN, dan PUPR kabupaten/kota diminta untuk memastikan titik-titik rawan jalan diperbaiki atau diberi tanda peringatan.
Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan selama periode mudik dan libur lebaran.
"Infrastruktur dan pengamanan jalan mendapat perhatian serius" katanya.
Sebanyak 4 posko terpadu didirikan untuk memantau pelaksanaan mudik dan libur lebaran 2024 di Kota Bengkulu. Langkah ini merupakan instruksi dari pemerintah pusat dan dilaksanakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos., M.Si.
Pendirian posko ini diharapkan dapat membantu dalam pengawasan dan pengamanan selama masa libur lebaran.
"Pendirian Posko Terpadu untuk Pengawasan Mudik dan Libur Lebaran," ujarnya.
Diperkirakan transportasi darat akan menjadi pilihan utama selama pelaksanaan mudik tahun 2024, dengan kendaraan pribadi mendominasi. Hal ini mungkin menyebabkan penumpukan kendaraan di beberapa titik mudik, sehingga pos-pos pelayanan dibentuk untuk memastikan kenyamanan bagi warga yang melakukan perjalanan.