Cerpen: Ketika Laut Tertumpah

Lekat S. Amrin--

Karya: Lekat S. Amrin

Penulis adalah Pembina Sanggar Seni Putri Serunting Sakti, Padang Guci, Kaur

 

Adam Julian Antono baru saja beranjak. Lalu, hendak meninggalkan Eliza dari kamarnya. Satu jam yang lalu di ranjang yang empuk wanita cantik itu melayani hasrat lelakinya. Bagi Adam, sungguh dunia ini teramat indah tatkala kepuasan telah tercapai dalam naungan nafsu dan cinta.

Kesenangan,  kegembiraan, adalah bumbu kehidupan dari hasil perjuangan yang bertahun, dan itu harus Adam nikmati sesuka hatinya.

Sambil melangkah, lelaki berusia 50an tahun itu masih menyaksikan kemolekan tubuh Eliza yang terkapar di kasur empuk nyaris tak berbusana,  sebelum dia benar-benar keluar menuju teras depan. Adam memandang ke lautan lepas yang terbentang di hadapannya. Dari villa miliknya yang super mewah itu sungguh pemandangan yang menakjubkan.

Di kejauhan tampak ratusan burung laut mengepakkan sayap-sayapnya menyusuri atas permukaan pantai berpasir putih. Lalu di sepanjang pantai berbaris pohon tropis dengan kehijauan dedaunannya.

Pantai Ulee Lheue Beach Banda Aceh sudah belasan hektar menjadi milik Adam Julian Antono.

Dua hektar lokasi villa peristirahatannya. Sisanya telah dibangun bungalow termewah di pantai itu. Sebagai orang yang kaya raya Adam bisa dimaklumi bila dengan mudah mewujudkan keinginannya. Tidak hanya property, kendaraan mewah, speedboat, tapi juga termasuk wanita cantik seperti Eliza yang kini telah menjadi simpanannya.

Hari ini hampir tiga minggu Adam meninggalkan istri dan anak-anaknya di Jakarta. Sebagai seorang pengusaha, istrinya sangat memaklumi hal itu. Namun diluar pengetahuannya ketika suaminya tercinta telah tidur bersama lain wanita adalah peristiwa yang tak pernah dibayangkannya.

Dunia memang penuh kebohongan, penuh pengkhianatan dan kemunafikan.

=Adam tiba-tiba merasa bergoyang dari tempatnya berdiri. Kencang, kencang sekali. Lama goncangan itu.

Kemudian dari dalam villa terdengar teriakan memanggil Adam.

“Mas Adam! Gempa! Gempa!” itu suara Eliza. Dia berteriak keras penuh ketakutan.

Tag
Share