Pelabuhan Tapak Paderi Bengkulu Saksi Bisu Peristiwa Sejarah Kehadiran Inggris

Pelabuhan Tapak Paderi--

RADAR BENGKULU -  Pelabuhan Tapak Paderi di Bengkulu, sebuah situs bersejarah yang mencerminkan perjalanan panjang provinsi ini, mengukir jejaknya sejak dibangun pada tahun 1807 oleh pemerintah Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.

 

Pelabuhan tapak paderi terletak dengan anggun di pesisir pantai, sekitar 100 meter dari Benteng Marlborough, sebuah peninggalan bersejarah yang mencerminkan kehadiran Inggris di Bengkulu. Benteng Marlborough, yang melindungi pelabuhan, menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang melibatkan pemerintahan Inggris dan perkembangan perdagangan di wilayah tersebut.

 

Peran Pelabuhan Tapak Paderi dalam sejarah Bengkulu sangat signifikan. Selain menjadi pusat perdagangan, pelabuhan ini juga berperan sebagai basis pemerintahan Inggris di wilayah tersebut. Selama abad ke-19, pelabuhan ini menjadi tempat pendaratan para misionaris Inggris yang aktif menyebarkan agama Kristen di Bengkulu.

 

Pada tahun 1819, dalam perubahan dinamika politik waktu itu, Bengkulu diserahkan dari tangan Inggris kepada Belanda. Meskipun demikian, Belanda melanjutkan penggunaan Pelabuhan Tapak Padri untuk mendukung aktivitas perdagangan dan pemerintahan di wilayah tersebut.

 

 

Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi pelabuhan mengalami penurunan. Pada tahun 1978, Pelabuhan Tapak Paderi ditutup karena kondisinya yang sudah tidak layak. Meskipun telah tutup, pelabuhan ini terus hidup dalam ingatan masyarakat sebagai saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah Bengkulu.

 

Saat ini, Pelabuhan Tapak Paderi telah menjadi salah satu destinasi wisata di Bengkulu. Dengan keindahan alamnya yang mempesona, pelabuhan ini menawarkan hamparan pasir putih dan air laut yang jernih. Tempat ini juga menjadi favorit para pengunjung untuk menikmati kecantikan matahari terbenam di cakrawala Bengkulu.

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan