Kabupaten Seluma Tertinggi Jumlah Desa Tertinggal

Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pembendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat perubahan signifikan dalam klasifikasi desa di wilayah Prooovinsi Bengkulu-ist-

 

RADAR BENGKULU  - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pembendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat perubahan signifikan dalam klasifikasi desa di wilayah Prooovinsi Bengkulu.

Dari 1.341 desa, 59 desa dikategorikan mandiri, 458 desa maju, 749 desa berkembang, dan 75 desa tertinggal. 

Tahun 2024 mencatat peningkatan yang mencolok dibanding 2023, dengan 26 desa tambahan yang mencapai status mandiri.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengungkapkan, bahwa tidak ada desa yang masuk dalam kategori sangat tertinggal di tahun 2024 ini, menandai perkembangan positif.

Menurutnya, peningkatan desa mandiri menjadi 59 dari 33 tahun sebelumnya adalah pencapaian luar biasa.

"Dari total desa 1,341 tahun, di tahun 2023 lalu ada 33 Desa mandiri. Sementara di tahun 2024, ada peningkatan 26 desa. Sehingga, saat ini total desa mandiri ada 59 desa. Untuk Desa Sangat Tertinggal, juga sudah tidak ada di 2024 ini. Ini peningkatan yang cukup luar biasa," ujar Bayu Andy.

Secara rinci Bayu menyebutkan, Bengkulu Selatan cukup bagus karena tidak memiliki desa tertinggal. Sementara itu, Bengkulu Tengah terdapat 14 tertinggal, Bengkulu Utara  memiliki empat desa tertinggal, Kaur 7 Desa tertinggal, dan Kepahiang 5 desa tertinggal. Kabupaten Lebong memiliki 5 desa tertinggal, Mukomuko 2 desa tertinggal, Rejang Lebong 13 desa tertinggal, dan Seluma 25 desa tertinggal.

" Bahwa Bengkulu Selatan tidak memiliki desa tertinggal, sementara Kabupaten Seluma menjadi yang paling banyak desa tertinggal. Desa dengan status mandiri dinilai memiliki kelebihan. Terutama dalam penyaluran dana yang lebih simpel, hanya melalui dua tahap." 

Meskipun desa mandiri memiliki kelebihan, Bayu menyoroti tantangan besar untuk mempertahankan status tersebut, sambil berharap desa yang telah berkembang bisa meningkat menjadi mandiri.

Dari hasil evaluasi 2023, koordinasi penyerapan Dana Desa di Provinsi Bengkulu dinilai baik. Bayu berharap agar penyerapan Dana Desa ke depan tetap berjalan dengan baik dan sesuai peruntukannya, dengan imbauan agar penggunaan Dana Desa selalu terintegrasi dengan tujuannya. Keberhasilan ini, menurutnya, akan membawa keuntungan bagi desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Kalau dana desanya banyak, itu akan kembali ke masyarakat desa. Tentunya untuk memajukan desa dan meningkatkan kesejahteraan desa juga," tutur Bayu. (wij)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan