Ini Kata Wamendikdasmmen Soal Muncul Wacana Ranking Nilai Bakal Berlaku Lagi di Sekolah
munculnya wacana untuk mengembalikan sistem ranking di sekolah.--Freepik--
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq menjelaskan mengenai munculnya wacana untuk mengembalikan sistem ranking di sekolah.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, sistem pemeringkatan atau ranking nilai di sekolah sendiri telah dihapuskan karena anak dinilai memiliki potensi yang unik dan istimewa, tidak hanya berdasarkan angka.
Isu mengembalikan sistem ranking ini juga sempat disinggung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti di Kompleks DPR RI, Rabu, 6 November 2024 lalu.
"Itu (ranking di sekolah) juga ada dikaji juga ya," kata Mu'ti kepada awak media usai rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Rabu, 6 November 2024.
Pada kesempatan yang berbeda, Fajar juga menyebut bahwa sistem ranking ini akan dikaji kembali oleh pihaknya.
BACA JUGA:Abdul Mu'ti Ingin Bangun Budaya Membaca dan Menulis di Kalangan Anak Muda
BACA JUGA:Mendikdasmen Berikan Isyarat untuk Gantikan Kurikulum Merdeka
Lebih lanjut dikatakan, pengkajian ini termasuk dengan masalah pendidikan lain, seperti Ujian Nasional (UN) maupun PPDB Zonasi.
"Ini nanti intinya sedang dibahas, ya, karena juga akan mungkin satu paket dengan soal UN perlu apa tidak," kata Fajar kepada Disway ketika ditemui di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, 8 November 2024.
Ia juga menjelaskan, pihaknya enggan terburu-buru dalam memutuskan kebijakan pendidikan mendatang.
''Kami sedang mengkaji itu. Yang penting kita juga tidak ingin terburu-buru. Ini kan masalah yang menyita banyak perhatian orang, sehingga kami pun akan mengedepankan proses pengkajian yang mendalam. Termasuk mendengar masukan dari para stakeholder," tuturnya.
Adapun salah satu upaya menyerap aspirasi masyarakat, yaitu dengan ia akan mengundang para kepala dinas pendidikan provinsi se-Indonesia untuk membahas permasalahan pendidikan di daerahnya.
BACA JUGA:Perpustakaan Berkualitas, Antara Realitas & Imajinasi?