Minimnya Pelamar Nakes di Bengkulu Akan Dikoordinasikan ke Kementerian PAN-RB

Kepala BKD Provinsi Bengkulu, Gunawan Suryadi-RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU  - Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Provinsi Bengkulu tahun 2024 menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam perekrutan tenaga kesehatan (Nakes). Hingga penutupan pendaftaran pada 20 Oktober 2024, jumlah pelamar untuk formasi tenaga kesehatan jauh dari harapan. 

Dari 100 formasi yang dibuka, hanya 38 orang yang mendaftar, meninggalkan sisa formasi yang cukup besar belum terisi. 

Hal ini berbanding terbalik dengan formasi jabatan tenaga guru dan tenaga teknis, yang justru dipenuhi ribuan pelamar. 

Ketimpangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kebutuhan akan tenaga kesehatan, yang sangat penting di masa sekarang, tidak akan terpenuhi sepenuhnya. 

Kondisi ini mencerminkan adanya perbedaan minat dan kecenderungan masyarakat dalam memilih karier di sektor publik, khususnya pada profesi kesehatan yang selama ini sangat dibutuhkan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu, Gunawan Suryadi mengakui bahwa rendahnya jumlah pelamar untuk formasi tenaga kesehatan menjadi perhatian serius. 

BACA JUGA:Realisasi PAD Parkir Tepi Jalan Kota Bengkulu Sulit Tercapai, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Datangi Bawaslu, Calon Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Klarifikasi Dugaan Money Politics

Menurutnya, situasi ini akan  dikoordinasikan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk mencari solusi terbaik. Termasuk kemungkinan pengalihan formasi yang tidak terisi ke sektor lain.

“Kita akan berkonsultasi dengan pihak Kementerian PAN-RB mengenai formasi yang masih kosong. Apakah ada peluang untuk dialihkan ke formasi lain, atau bagaimana langkah selanjutnya. Namun, untuk sementara waktu, formasi tersebut tetap dibiarkan kosong sampai ada keputusan lebih lanjut,” ujar Gunawan.

Langkah koordinasi ini diharapkan dapat memberikan jalan keluar bagi kekosongan formasi, mengingat tenaga kesehatan adalah salah satu pilar penting dalam pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan. Kekurangan tenaga kesehatan bisa berdampak pada pelayanan kesehatan di daerah, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini masih kekurangan tenaga medis.

Penyebab Rendahnya Minat Pelamar Nakes

Fenomena rendahnya minat pelamar Nakes ini mengundang pertanyaan besar. Beberapa faktor yang diduga mempengaruhi antara lain adalah tantangan kerja yang tinggi di sektor kesehatan, terutama pasca-pandemi COVID-19. Beban kerja yang berat, risiko yang lebih tinggi dibandingkan profesi lain, serta mungkin kurangnya insentif yang memadai menjadi alasan mengapa banyak calon pelamar lebih memilih formasi lain seperti tenaga guru atau tenaga teknis.

BACA JUGA:Selama Pelabuhan Pulau Baai Beroperasi Belum Ada Penetapan Alur oleh Kemenhub

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan