Ini Solusi Mengatasi Siswa-Siswi Miskin Yang Tidak Tercover Oleh PIP

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Lusi Wijaya, M.Pd-RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MANNA - Ada dana sebesar Rp.400 juta yang ada di BAZNAS untuk dialokasikan kepada siswa - siswi miskin yang membutuhkan keperluan sekolahnya.

Terutama siswa - siswi yang tidak tercover oleh Program Indonesia Pintar (PIP) bisa diusulkan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan, untuk mendapatkan bantuan, baik itu berupa pakaian, sepatu, tas yang pasti untuk kebutuhan sekolahnya. Nantinya setiap sekolah harus mendata mana - mana siswa - siswi yang membutuhkan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Lusi Wijaya,M.Pd menyampaikan bantuan ini diperuntukan untuk siswa siswi diyingkat SD ataupun SMP. Makanya pihaknya meminta data tersebut segera diberikan agar nantinya akan didelagasikan kepada pihak BAZNAS untuk menindaklanjutinya.

"Karena saya yakin dari 115 SD dan 30 SMP dan sekolah swasta lainnya,masih ada siswa siswinya yang harus dibantu, jangan sampai kita sebagai Kepala Sekolah tidak tahu kondisi siswa siswi karena hal ini penting, karena mencerminkan mutu sekolah itu juga,karena akan menjadi pertanyaan besar kenapa, kok bisa makanya persoalan seperti ini harus kita selesaikan,"papar Lusi diruangannya Senin (21/10).

BACA JUGA:Pemdes Suka Negeri Air Nipis, Usulkan Bronjong Ini Alasannya

BACA JUGA:Siswa Siswi SD SMP Akan Mendapatkan Uang Rp.150 Juta, Untuk Apa Kira - Kira?

Bahkan pihak Dinaspun akan mengambil peran dengan menjadi bapak asuh,setidaknya pejabat yang ada di Dinas Pendidikan memiliki dua anak asuh,dan percayalah dengan berbuat seperti itu tidak akan pernah membuat kehidupan kita menjadi miskin. Justru akan menambah rezeki dan membersihkan rezeki yang didapat.

Bahkan,kalau memang tidak ada dari BAZNAS,apa iya akan merasa rugi untuk membeli sepatu atau baju dengan harga Rp 200 ribu rupiah dalam satu tahun,kalau mau dilihat dari penghasilan tidaklah mungkin keberatan untuk memberikan sesuatu kepada anak didik.

"Kalau nantinya ada anak yang menggunakan baju atau sepatu yang sudah rusak,justru bukan anaknya yang bakal dilihat oleh masyarakat justru pihak sekolah ataupun Kepala Sekolahnya langsung,karena kualitas dan kuantitas anak akan mencerminkan sekolah itu sendiri,"pungkas Lusi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan