Hari Gemar Makan Ikan Nasional ke-X, SFV Linau Gelar Lomba Olahan Ikan

Hari Gemar Makan Ikan Nasional ke-X, SFV Linau adakan Lomba olahan Ikan-Hendri/RBI-

RADAR BENGKULU, KAUR  - Pemerintahan Kabupaten Kaur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan BRPUPP (Balai Riset Pelayanan Umum Penyuluh Perikanan) Palembang. Dalam program Smart Fisheries Vilage (SFV) menggelar lomba olahan ikan laut di hari Harkannas (Hari gemar makan ikan nasional) ke-X di Balai Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, Rabu(20/12). 

Acara dihadiri Asisten II Kastilon Sirad S.Sos, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Misralman SP, Kepala BRPUPP Palembang Rizki Antoni M.Si, Polsek Maje Iptu Ferdiansyah, Babinsa, Anggota Pos AL Linau, Camat Maje Drs. Sarpazian, Kepala Dinas Nakertrans, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pariwisata, dan beberapa pejabat OPD Kabupaten Kaur. 

Bupati Kaur H. Lismidianto SH. MH melalui Asiaten II Kastilon Sirad S.Sos menyampaikan dalam sambutannya semoga kegiatan SFV (Smart Fisheries Vilage) Desa Linau bisa meningkatkan penghasilan, wawasan serta cara pengelolaan Ikan laut, baik ikan Gurita, Cumi, Tuna, Marlin, Lobster, Layur serta hasil laut lainnya dan program ini berkelajutan bisa memberikan kesejahteraan bagi kaur. 

    "Adanya program SFV di Desa Linau pemerintahan Kaur akan mensuport program dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kaur yang bekerjasama dengan Balai Riset Pelayanan Umum Penyuluh Perikanan (BRPUPP) Palembang. Nanti akan dikoordinasikan dengan OPD terkait supaya bisa mensuport Program SFV seperti Bantuan alat mesin, pelabuhan nelayan sampan Dayung, alat tangkap Gurita yang memang icon kemajuan, daerah Eduwisata supaya dikembangkan di Desa Linau Kecamatan Maje Kabupaten Kaur," ujar Kastilon. 

BACA JUGA:Dinas Damkar Kaur Ajukan Bantuan Sarpras ke Kementerian

    Kepala Balai Riset Pelayanan Umum Penyuluh Perikanan (BRPUPP) Palembang, Rizki Antoni M.Si mengatakan bahwa Program Smart Fisheries Vilage (SFV) di Desa Linau yang satu-satunya Desa terpilih menjadi desa binaan dalam ini akan dibina dalam pengelolaan hasil perikanan laut, Gurita, cumi, ikan tuna, marlin, lobster dan lainnya. 

Saat ini sudah dikembang olahan kerupuk Gurita yang penjualannya sudah bisa menggunakan aplikasi Shopie dan Lazada dan sudah masuk pasar di malaysia, nanti kita akan kembangkan lagi supaya gurita bisa diekspor langsung dengan kondisi basah. 

     "Kami berharap walaupun nanti kedepannya kami tidak turun langsung dalam pembinaan masyarakat nelayan, kita sudah ada penyuluh perikanan kabupaten yang sudah bekerjasama dengan Balai Riset Pelayanan Umum Penyuluh Perikanan (BRPUPP) Palembang untuk mengawasi serta membina masyarakat nelayan Kaur, khususnya Nelayan Linau dengan program SFV yang akan dikawal sampai 2025 karena memang sudah ada MOu dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI," terang Rizki. 

BACA JUGA:Kemenag Kukuhkan Pengurus BKM

BACA JUGA:Kaur Menuju Aplikasi Desa Digital

BACA JUGA:BKSDA Warning Perambahan Kawasan Hutan Cagar Alam Danau Dusun Besar

     Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaur Misralman SP mengatakan bahwa program SFV di Desa Linau tetap akan berjalan dengan pengawasan dan penyuluhan yang dilakukan para penyuluh-penyuluh perikanan di Kabupaten Kaur, kita akan dukung dan kembangkan usaha-usaha perikanan di Kaur khususnya Desa Linau karena sudah mulai menunjukan hasil seperti olahan kerupuk Gurita dengan merk Kerupuk KURITOS yang sudah mulai masuk pasar di Malaysia dan sudah di undang di seminar-seminar yang berkaitan dengan olahan hasil laut. 

     " Di 2023 ini Dinas Kelautan Kaur dan BRPUPP Palembang sudah memberikan 19 jenis pelatihan pengelolaan ikan,  berhasil melakukan pendampingan BUMDES dan sadar wisata ditambah lagi

Kaur sudah berhasil meloloskan 40 taruna, yang sekolah gratis di Sekolah Tinggi Kelautan di Pasar Minggu Jakarta , Lampung dan Palembang dan Olahan hasil lautnya sudah jualan melalui shopie dan tokopedia berbasis ecamers," ujar Misralman. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan