OPD Harus Siapkan ASN yang Mampu Menguasai Data

Sesda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip, M.Si--

RADAR BENGKULU, MANNA - Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005 sampai 2025 akan segera berakhir. Sesuai aturan harus menyusun rancangan awal RPJPD 2025 sampai 2045 yang mana perumusan isu strategis pembangunan berkelanjutan, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)  merupakan dokumen fundamental sebagai legitimatif (RPJMD) 2025 -2045. Untuk melakukan itu harus berdasarkan data dan setiap OPD harus menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu menguasai data terkait isu yang akan dilakukan.

Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip, M.Si mengatakan sehingga nantinya tim di OPD yang menguasai data bisa mengakses dari sumber data yang diperlukan. Sehingga nantinya penyusunan RPJMP bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat dengan menjalankan program yang ada disetiap OPD.

"Karena data sangat penting untuk dikuasai untuk pembangunan kedepannya. Bagaimana mau membuat kesimpulan informasi kalau kita tidak menguasai data. Yang nantinya akan bingung apa yang harus dilakukan, seperti contoh perbedaan Nol dan Kosong. Kalau Nol ada datanya tapi capaiannya tidak ada. Sedangkan kosong itu NN tidak ada data," papar Sukarni, Senin(11/12).

BACA JUGA:BPK Berikan Kesempatan Perbaikan, Pemprov Optimis Pertahankan Predikat WTP

Contoh kalau dari Dinas Kesehatan ibu yan meninggal karena melahirkan dengan data Nol bearti menyimpulkan tidak ada ibu yang meninggal pada saat melahirkan, kalau kosong artinya tidak ada datanya berapa yang meninggal. Sehingga nantinya orang akan menebak - nebak berapa sebenarnya jumlah yang meninggal karena yang disebut data  itu dari  Nol sampai sekian.

Data kosong maka orang akan salah dalam memprediksi, bahwa kematian ibu sangat tinggi saat melahirkan karena datanya ada tapi tidak tercapai. Hal ini harus dihindari jangan sampai penentuan data ini hanya diterka saja, karena dampaknya akan sangat besar dengan kemajuan suatu daerah.

BACA JUGA:Peringkat Sebelas Nilai SAKIP, Kadinsos dan Jajaran Langsung Rapat Evaluasi

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Berpotensi Jadi Lokasi Tambak Udang Terbesar

"Karena tidak ada yang bisa memberikan data lengkap dan dinyatakan Nol. Misalnya ada dua yang meninggal. Sehingga dengan data Nol ini kita tidak bisa berbuat apa - apa, apakah data meninggalnya ibu melahirkan ini tinggi apa rendah. Karena data yang lengkap menggambarkan situasi yang ada dilapangan yang nantinya akan disimpulkan untuk menjadi isu strategis dari satu OPD, yang nantinya kan dilakukan dengan program, arah kebijakan selanjutnya," pungkas Sukarni.(afa) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan