Demi Keluarga dan Bisnis, M. Soleh Mundur dari Pilwakot Bengkulu Setelah Pulang Haji
Mohammad Saleh-Dok/RADAR BENGKULU-
KORAN RADAR BENGKULU.COM - Mohammad Soleh, anggota DPR RI dari Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu yang sebelumnya santer disebut-sebut sebagai calon kuat untuk maju dalam Pilkada Serentak 2024 sebagai bakal calon Walikota Bengkulu mengejutkan publik dengan keputusannya mundur.
Keputusan ini diambilnya setelah pulang dari ibadah haji. M. Soleh menyampaikan pengunduran dirinya dengan alasan pertimbangan bisnis dan keluarga. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Bengkulu, Samsu Amanah.
Menurut Samsu, M. Saleh telah menyampaikan pertimbangan tersebut kepada Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu.
"Pak Soleh menyampaikan kepada pak gubernur bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan bisnis dan keluarga," ujar Samsu saat dikonfirmasi RADAR BENGKULU, Sabtu, 13 Juli 2024.
Samsu menegaskan, Partai Golkar menghormati keputusan M. Soleh untuk mundur dari pencalonan walikota. Namun, menekankan bahwa M. Soleh tidak mundur sebagai kader Golkar. Sedangkan untuk penganti M. Soleh sebagai Balon Walikota saat ini Partai Golkar masih menunggu hasil survei.
"Kita masih menunggu hasil survei untuk pengganti Pak Soleh. Pak Soleh mundur dari pencalonan, tapi tetap menjadi kader Golkar," jelas Samsu.
BACA JUGA:11 Siswa SPN Bukit Kaba Berasal dari Kaur, Pelantikan Dihadiri Asisten I
BACA JUGA:Konser Linimasa Hadirkan Lyodra dan Rony Parulian
Dalam menghadapi kontestasi politik Pemilihan Walikota Bengkulu, Samsu Amanah mengungkapkan bahwa Golkar siap mengusung kandidat dari luar partai atau berkoalisi dengan partai lain yang berpotensi menang. Hal ini dilakukan demi mencapai kemenangan di Pilkada Serentak 2024.
"Golkar ingin menang dalam pilkada serentak ini. Ada tiga strategi yang bisa kita gunakan. pertama, mengusung kader sendiri. Kedua, mengusung kandidat dari luar kader tapi kemudian menjadi kader Golkar. Ketiga, melihat hasil survei dan bergabung dengan koalisi partai yang berpotensi besar untuk menang. Tidak apa jika kita bergabung belakangan, yang penting kita menang," papar Samsu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bengkulu.
Untuk diketahui, sebelumnya Mohammad Soleh telah mengambil formulir pendaftaran calon walikota dari berbagai partai politik, termasuk Hanura, Gerindra, PPP, Demokrat, dan PKS. Langkah ini sempat menunjukkan keseriusannya untuk maju di Pilwakot.
Namun, keputusan M. Soleh mundur sebagai balon Walikota Bengkulu ini, tentu memunculkan dinamika baru dalam peta politik Pilwakot Bengkulu. Publik akan terus menunggu perkembangan selanjutnya, terutama siapa yang akan diusung oleh Golkar sebagai pengganti M. Soleh dalam kontestasi politik yang semakin memanas ini.