Sejarah Habib Alwie Achmad Pejuang Bengkulu Sahabat KH. Idham Chalid

Sejarah Habib Alwie Achmad Pejuang Bengkulu Sahabat KH. Idham Chalid-Ist-

 

RADAR BENGKULU -  Habib Alwie Achmad ternyata seorang Pejuang kemerdekaan yang terlupakan oleh sejarah. 

Seperti dikutip dalam buku berjudul Jejak Habib Acmad bin Ali bin Seykh Abu bakar dan Habib Alwie bin Habib Achmad bin Ali bin Seykh Abu Bakar di Bengkulu.

Didalam buku yang terdiri dari 719 halaman itu dikatakan bahwa Habib Alwie ini merupakan keturunan langsung dari Habib Achmad bin Ali bin Seykh Abu Bakar.

Sedangkan jasa-jasanya sudah sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, terutama di tanah kelahiran beliau kota Bintuhan sendiri banyak tidak mengenalnya. 

      Dari sekian banyak pejuang yang lahir dari Bengkulu ternyata dari sudut bagian selatan Provinsi Bengkulu terlahir di kota Kecil Bandar perdagangan terbesar di zamannya.

Terlahir lah seorang bayi yang bernama Habib Alwie Achmad,setelah dewasanya menjadi seorang Pejuang yang teman seperjuangan di zamannya KH. Idham Chalid yang saat ini sudah di anugerahi gelar Pahlawan Nasional. 

      Drs Syarnubi Syarif seorang murid dari Habib Alwie Achmad mengatakan "Bagaimana perjuangan Habib Alwie Achmad memperjuangkan pemekaran provinsi Bengkulu hingga seperti sekarang, membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan sekarang kita melupakan perjuangan beliau, " ujarnya. 

      Kita akan menelisik perjalanan Sang Pejuang dari lahir berdasarkan data yang sudah dibukukan. Habib Alwie Achmad lahir di Bintuhan, 25 Oktober 1925. Tinggal di jalan masjid 349 Bintuhan. 

 

Semasa hidup, Habib Alwie Bekerja sebagai anggota Panitia Pemilihan Daerah (PPD)/anggota D. P. R. D GR Tk 1 Bengkulu. Diapun membuka Perusahaan sabun dan perdagangan lokal 1942 - 1959. Perdagangan interasuleir,  hasil bumi, kelontongan dan lain-lain dari Jakarta, Semarang, Palembang dan Bengkulu 1950.

      Menjadi anggota KNI seksi penerangan PRI/PKR / PKR dan wakil Komandan Kompi Laskar Rakyat 1945 - 1949 dan Ketua Wilayah Partai NU provinsi Bengkulu 1969.

   Sementara itu disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Kaur dari Partai PKB Didi Arianto S, Ag mengatakan Habib Alwie Achmad selain seorang pedagang dan politisi, beliau juga seorang Ulama. Dia berharap Pemerintahan Kabupaten Kaur untuk mengingat perjuangan beliau supaya masyarakat bisa mengenang perjuangannya dulu, untuk dibuatkan nama salah satu jalan di Bintuhan, tutupnya. 

     Buku tentang Habib Alwie ini di tulis oleh Dr. Syarifah Qomariah Alwie keturunan langsung dari Habib Alwie Achmad, DR. Japar udin dan Drs. Syarnubi Syarif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan