Target Nasional Investasi Bengkulu Selatan Rp 2 T, Namun Sulit

Rapat terkait target nasional investasi tahun 2024 yang berada di angka 2 Triliun-Fahmi-RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO, MANNA -  Provinsi Bengkulu mendapatkan target Nasional Investasi sebesar Rp 19 Triliun tahun 2024. 

Lalu dari target investasi Nasional untuk Provinsi dibagi kepada Kabupaten Kota yang ada, untuk target Nasional Investasi Bengkulu Selatan tahun 2024 sebesar 2 Triliun.

Tentunya dengan melihat kondisi yang ada, target tersebut akan sulit dicapai sesuai dengan ketentuan target Nasional.

Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan Dr. E Edwin Permana.ST,MT menyampaikan sulit tercapainya target tersebut karena hampir rata - rata di Kabupaten Kota tidak ada pertumbuhan investasi baru, yang ada hanya peningkatan kapasitas.

"Kalau untuk Kabupaten Seluma kemungkinan tercapai karena adanya pembangun pabrik sawit baru sekitar 3 sampai 4 pabrik. Sedangkan untuk Bengkulu Selatan karena sampai saat ini tidak ada lagi kawasan industri baru, yang ada pertumbuhan kapasitas mesin saja,kalau peningkatan investasi itu seperti produksi penambahan,bisa nambah infrastruktur,kalau seperti di Rumah Sakit peralatan medis,ataupun penambahan tenaga kerja," papar Edwin Senin (17/06/2024).

Hal itu nantinya akan dilaporkan dan dimasukkan kedalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),target besar secara Nasional sebesar 2 Triliun di tahun 2024 tidak akan mungkin tercapai. Bahkan bukan Bengkulu Selatan saja, apalagi arah pembangunan saat ini banyak diarahkan ke Indonesia bagian timur seperti adanya Nikel dipastikan Indonesia bagian timur tersebut akan tercapai.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Lakukan Verifikasi Kelompok Tani untuk Dapatkan Alsintan

BACA JUGA:Proyek Penataan Kawasan Danau Dendam Tak Sudah Bengkulu Siap Dilelang Oktober 2024

Tetapi kalau yang ditetapkan di RPJM, yang menjadi komitmen Kepala Daerah terpilih, target  Bengkulu Selatan jauh terlampaui dengan target 130 Miliar pertahun ditahun 2023 dan pertumbuhan ditahun 2024 mencapai 433 Miliar dan  penyumbang investasi terbesar yaitu sektor usaha besar walaupun usaha besar sangat kecil hanya diangka 5 persen,yang paling banyak usaha Mikro kecil diangka 95 persen.

"Kesulitan pencapaian target tersebut karena sitriwulan keduanini saja,belum ada nilai investasi baru yang muncul.Kalau nantinya dalam waktu dekat investasi yang sudah melakukan MOU dengan kita segera melakukan aksi seperti pembangunan Mall Lifestyle,pembangunan hotel bintang tiga,pembangunan Boarding School,maka akan kita catat di triwulan ketiga pada tahun 2024  walaupun nilai investasinya belum mencapai 2 Triliun sekitar 1 Triliun,hal ini juga akan lebih memicu kita untuk pencapaian ditahun 2025 mendatang," pungkas Edwin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan