Dalam 11 Bulan, 520 Kali Gempa Bumi Goyang Bengkulu

--

BACA JUGA:Konsultasi Publik untuk Pengembangan Minapolitan di Kecamatan Seginim

RADAR BENGKULU  - Provinsi Bengkulu merupakan salah satu Provinsi yang sering diguncang gempa bumi. Tercatat sejak Januari Sampai November 2023, sedikitnya sudah terjadi 520 kali gempa bumi. Beruntungnya gempa bumi di Provinsi Bengkulu di bawah 5 Sekala Richter (SR), sehingga tidak berpotensi tsunami dan tidak mengakibatkan kerusakan yang berarti.

 

Penyebab sering terjadinya gempa bumi di Bengkulu ini, karena Provinsi Bengkulu, yang terletak di wilayah pertemuan dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Kondisi geologisnya yang unik, di mana kedua lempeng tersebut saling bertumbukan, menciptakan zona subduksi yang menjadi pemicu potensi gempa bumi di Bengkulu. 

 

Penjelasan ahli geofisika, lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara dengan kecepatan sekitar 6,7 cm per tahun, sedangkan lempeng Eurasia bergerak ke arah timur dengan kecepatan sekitar 5,5 cm per tahun. Pergerakan ini mengakibatkan kedua lempeng ini bertabrakan di zona subduksi yang berlokasi di sebelah barat Bengkulu.

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Mersyah Serahkan DIPA dan Daftar TKD Tahun 2024

Dalam zona subduksi ini, lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Tekanan yang terjadi di zona subduksi menjadi pemicu utama terjadinya gempa bumi di Provinsi Bengkulu. Gempa-gempa yang tercatat umumnya bersifat dangkal, dengan kedalaman kurang dari 60 km.

 

Tak hanya itu, Bengkulu juga terletak di jalur Sesar Enggano, sebuah sesar aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi. Sesar Enggano sendiri merupakan sesar mendatar yang membentang dari Pulau Enggano hingga ke daratan Sumatera.

 

Kepala Stasiun Geofisika Kepahiang, Anton Sugiarto, mengungkapkan bahwa Provinsi Bengkulu telah mencatat sebanyak 520 gempa bumi sepanjang periode Januari hingga November 2023.

BACA JUGA:APBD Mukomuko 2024 Masih Belum Jelas Hingga Batas Waktu

 

Meski jumlah gempa cukup signifikan, Sugiarto memberikan kabar baik bahwa guncangan yang dihasilkan masih berada di bawah  5 (SR) . Hal ini menyiratkan bahwa sebagian besar gempa tidak dirasakan oleh masyarakat setempat.

 

"Situasi gempa bumi di Provinsi Bengkulu per Januari sampai November 2023 cukup menarik. Meskipun ada 520 kejadian, sedangkan pada sebulan terkahir sebanyak 20 kali gempa bumi. Namun kebanyakan dari gempa tersebut memiliki kekuatan di bawah 5 skala Richter, sehingga tidak dirasakan secara signifikan oleh masyarakat," ungkap Anton Sugiarto dalam konferensi persnya.

 

Diungkapkan Anton Sugiarto, adapun jenis gempa yang terjadi di Bengkulu melibatkan titik-titik di wilayah perairan Kaur, Bengkulu Utara, hingga Enggano, yang meliputi pesisir barat laut. Anton Sugiarto menyebutkan bahwa beberapa gempa berasal dari laut, sementara yang lainnya dipicu oleh aktivitas daratan.

 

"Penting untuk diinformasikan bahwa titik koordinat gempa tersebut berada di wilayah perairan Kaur, Bengkulu Utara, hingga Enggano. Sementara sebagian lainnya disebabkan oleh aktivitas daratan di sekitar wilayah tersebut," tambahnya.

BACA JUGA:Penasaran? Cemara Indah Destinasi Wisata Pantai yang Mendadak Viral

 

Anton Sugiarto mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi. Meskipun kebanyakan gempa tidak berdampak besar, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi situasi yang lebih serius. Stasiun Geofisika Kepahiang terus melakukan pemantauan dan penelitian untuk memahami pola gempa bumi lebih lanjut demi keselamatan bersama.

 

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru terkait gempa bumi. Kami terus berupaya melakukan pemantauan dan penelitian untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap fenomena ini," tutup Anton Sugiarto. (wij)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan