PT Jasa Raharja Bengkulu Ajak Guru SMAN 7 Kota Peduli Siswa

Foto bersama dengan dewan guru-Adit-

RADAR BENGKULU - Dominasi korban kecelakaan lalu lintas masih merujuk pada siswa/siswi yang notabene masih dalam usia produktif. Hal ini selaras dengan data santunan kecelakaan yang dimiliki oleh PT Jasa Raharja Cabang Bengkulu.

Berdasarkan fakta tersebut, Jasa Raharja Cabang Bengkulu terus menyasar para pelajar sekolah untuk memberikan sosialisasi terkait disiplin lalu lintas maupun terkait peran Jasa Raharja sebagai pengemban amanah UU 33 dan 34 tahun 1964.

Pada kesempatan kali ini Jasa Raharja tergerak untuk mengajak para guru dan pihak sekolah yang diramu dalam Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas atau PPKL untuk aware pada keselamatan siswa/siswinya.

Tepat sebelum para guru memulai proses belajar mengajar pada Kamis, 30 November 2023, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Bengkulu melalui Kepala Unit Operasional dan Humas Jasa Raharja Bengkulu, Andri Chasian Siregar, ST,.M.Si. menjadi narasumber di SMAN 7 Kota Bengkulu, bersama dengan Dicky Linecer, SE.,MM.,AWP dan Erik Tyson S,Si., ITIL, AWP menyampaikan materi dan berdiskusi dengan para guru membahas tentang isu keselamatan siswa dalam berlalu lintas.

BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan dan Kreatifitas Ibu-ibu, Lubuk Saung Gelar Pembinaan PKK

BACA JUGA:Serapan DD 2023 Tuntas Direalisasikan Desa Kinal Jaya

BACA JUGA:Korupsi Pengadaan Jas, Kadis DPMD Kaur dan Rekanan Ditahan Polres

Andri menyampaikan bahwa sebagai generasi penerus bangsa para pelajar harus memahami etika dan keselamatan berlalu lintas. Para siswa diharapkan mengerti bahwa mereka berada dalam usia produktif yang mana akan menjadi tulang punggung keluarga, bahkan harapan bangsa. Namun, mereka pula lah yang menjadi dominan dalam kasus kecelakaan lalu lintas. 

“Berdasarkan data santunan yang kami berikan selama kurun waktu Januari - November 2023, pelajar atau mereka yang berada di usia produktif menjadi korban kecelakaan lalu lintas mencapai 43,02%,” terang Andri.

Dari pemaparan data dan materi yang disampaikan oleh Tim Jasa Raharja tentu menjadikan perhatian bagi para guru di SMAN 7 Kota Bengkulu, dikarenakan mayoritas siswa/siswi pergi ke sekolah menggunakan kendaraan bermotor khususnya roda 2. 

“Kurang lebih 70% siswa memang menggunakan motor kalau berangkat ke sekolah,” ungkap Devi, salah seorang guru di SMAN 7. 

“Ini menjadi peran kita bersama, pun sebagai wali atau orangtua murid di sekolah, kami Jasa Raharja mengajak para guru untuk berperan dalam mengimbau dan menasehati agar anak-anak kita, generasi penerus bangsa, selamat di jalan dan bukan menjadi bagian dari korban lakalantas,” tambah Andri.

Selanjutnya tim Jasa Raharja Cabang Bengkulu menyampaikan bahwa santunan yang diberikan pada korban kecelakaan lalu lintas tak lain bersumber saat masyarakat membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) di kantor bersama Samsat. “Untuk itu, selain menyampaikan imbauan kepada para guru, kami juga mengajak seluruh elemen sekolah untuk dapat taat membayar pajak pun taat berlalu lintas,” tutup Andri.(ae2/rls)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan