Buka Akses yang Terputus, BNPB Kerahkan Alat Berat untuk Permudah Evakuasi Korban Banjir Bandang Sumbar
Pemerintah Kerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca hingga Alat Berat Atasi Banjir & Longsor di Sumbar--
"Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus. Semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi. Karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan," sambung dia.
Ia memastikan, Pemerintah juga menyiapkan alternatif relokasi rumah khususnya bagi warga yang rumahnya rusak dan berada di dekat aliran sungai.
Untuk rumah yang mengalami kerusakan akan diberikan bantuan stimulan rumah rusak dengan rincian nilai di antaranya Rp 60 juta untuk rusak berat, Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rusak ringan. Saat ini pihaknya tengah melakukan asesmen.
"Kami sudah memberikan rekomendasi di tahap transisi rehabilitasi rekonstruksi apakah ada relokasi. Kalau ada relokasi, maka pemerintah daerah menyiapkan lahan dan pemerintah pusat yang akan bangun. Bila tidak direlokasi, maka kami akan siapkan opsi lain seperti perbaikan," kata dia.
Dalam kunjungannya, Suharyanto mengunjungi enam titik lokasi terdampak. Yakni Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanah Datar pada Selasa 14 Mei kemarin.
BACA JUGA:Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pasar Seluma Dilanjutkan
Sampai saat ini, sebanyak tiga alat berat backhoe yang tampak sedang berada di sungai di bawah jembatan tersebut.
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat hingga Selasa kemarin pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 58 orang.
BNPB juga mencatat 35 orang dalam pencarian. Selain itu, BNPB mencatat 1.543 KK terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka.
Pusdalops dan BPBD setempat juga masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data. Sebab, masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban. (**)