Kasus DBD Bisa Terhindar, Asalkan Masyarakat Rutin Melakukan Ini
Didi Ruslan, M.Si--
RADAR BENGKULU, MANNA - Saat ini sudah banyak masyarakat terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan dari tahun 2023 yang lalu DBD tercatat ada 108 kasus positif DBD.
Untuk tahun 2024 dari Januari sampai Maret kasus DBD yang positif ada 100 kasus. Artinya perbandingan kelonjakan kasus DBD dari 2023 sampai 2024 cukup tinggi, tahun 2024 saja baru tiga bulan sudah mencapai 100.
Dan bulan Maret saja sudah 20 kasus kalau dibagi perbulannya dalam stu tahun sangat disayangkan kalau DBD ini menyerang masyarakat tentu akan banyak sekali yang terkena.
Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Didi Ruslan, M.Kes menyampaikan kalau untuk kasus DBD ini mulai melonjak pada November 2023 yang lalu,karena perubahan cuaca yang terjadi.
Bahkan pada Januari sampai Oktober bisa dianggap tidak ada kasus.
Palingan cuma ada dua tiga orang yang terkena DBD, selain faktor cuca masyarakat juga abani dengan kebersihan lingkungan sekitar rumah masing - masing.
"Bahkan untuk menghindari DBD ini cukup mudah, dan bisa dilakukan masyarakat itu sendiri. Karena dari dahulu metodenya seperti itu - itu saja. Cukup lakukan kebersihan rumah dengan membuang air yang tergenang. Itulah sebenarnya yang harus dilakukan oleh masyarakat karena itu salah satu faktor yang tersebesar atau hanya itulah caranya untuk sukses mencegah DBD, bukanlah foging seperti minndset yang tersebar ditengah masyarakat," papar Didi Minggu (08/04).
BACA JUGA:Pemdes Lubuk Tapi, Pengadaan Alat Pertanian untuk Menunjang Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Satgas Preventif Ops Ketupat Nala 2024 Polres Bengkulu Selatan Patroli Jelang Lebaran
BACA JUGA:Mudik Lebaran, Kendaraan Boleh Dititip di Kantor Polres Bengkulu Selatan
Bahkan foging sebenarnya, cara yang kurang baik untuk mencegah DBD, apalagi untuk setiap Foging ini berasal dari campuran solar dan zat kimia (racun) yang bisa mencemari lingkungan sekitar. Untuk itu bukanya pihak Dinas tidak mau melakukannya karena hal itu memang cukup berbahaya, tetapi ditengah masyaraat kalau belum dilakukan foging merasa tidak ada kepedulian dari pihak terkait.
Bahkan,dalam tahun 2021 kasus DBD Bengkulu Selatan sempat meningkat, sampai ketahun 2022 turun draktis, hal ini dilakukan berdasarkan intruksi oleh Bupati Bengkulu Selatan untuk setiap lapisan masyaraat, mulai dari Pemerintah Daerah, Kecamatan,Kelurahan,dan Pemerintah Desa untuk dilakukan setiap minggu untuk gotong royong kebersihan lingkungan dan itu terbukti mampu menurunkan angka kasus DBD.
"Untuk itu kita berharap mandset ditengah masyarakat mulai kini kita rubah, mulai dari cara berpikir bagaimana mencegah DBD serta merubah pola hidup bersih.Bahkan kamipun tidak pernah bosan menyampaikan edukasi. Apalagi baru - baru ini banayk masyarakat yang meminta daerahnya untuk difoging, tetapi kasus DBD tetap saja meningkat," ujar Didi.
Foging ini merupakan bentuk pelayanan Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk memuaskan keinginan masyarakat. Yang haris diketahui foging cukup berbahaya kalau disatu daerah tersebut terdapat anak - anak yang mana pola pernafasanya belum stabil seperti orang dewasa. Makanya untuk fogingpun dilakukan kalau ada kasus yang sudah dipastikan kasus positif yang dinayatakan hasil laboratorium.