Idul Fitri Bertepatan Dengan Ritual Sapi Merah Yahudi untuk Merobohkan Masjid Al Aqsa. Apa hubungannya?
tanggal 10 April tahun ini, hari kedua bulan Nisan dalam kalender Ibrani, adalah waktu yang ditandai dalam tulisan-tulisan agama Yahudi. Membunuh seekor sapi -ist-
RADAR BENGKULU - Dalam konteks perdebatan di media sosial tentang Masjid Al Aqsa, kepercayaan Yahudi tentang ritual penyembelihan sapi merah patut mendapat perhatian.
Dihimpun dari sumber Sindonews.com, menurut laporan Alqud, orang Yahudi percaya bahwa hari kedua bulan Nisan dalam bahasa Ibrani.
Tahun ini sama dengan tanggal 10 April 2024. Pada saat itu, ritual sudah bisa dilakukan. Tapi apa hubungannya dengan Idul Fitri?
Tanggal 10 April 2024 memiliki makna khusus dalam tradisi dua agama berbeda. Pada hari itu, umat Islam merayakan Idul Fitri setelah berpuasa selama sebulan di bulan Ramadhan.
Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah menurut penanggalan Hijriyah yang saat ini diperkirakan jatuh pada tanggal 10 April.
BACA JUGA:Viral!! Sapi Merah Tiba di Israel, Ritual Bangun Kuil Yahudi di Masjid Al-Aqsa
Idul Fitri adalah saat bergembira, saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Namun, tanggal 10 April tahun ini, hari kedua bulan Nisan dalam kalender Ibrani, adalah waktu yang ditandai dalam tulisan-tulisan agama Yahudi. Membunuh seekor sapi merah dan bersuci dengan abunya.
Ritual ini terkait dengan persiapan memasuki Masjid Al Aqsa dan memiliki arti penting bagi komunitas Yahudi.
Para ekstremis kuil melihat ritual penyucian sapi merah sebagai pintu gerbang bagi ratusan ribu penganut agama Yahudi untuk menyerang Masjid Aqsa.
Jika hal ini terjadi, maka ancaman terhadap Masjid Al-Aqsa akan semakin meningkat dan jumlah orang yang melakukan ritual di sana akan semakin meningkat.
Lima Sapi Merah diam-diam menjadi fokus para ekstremis Yahudi. Mereka mengklaim bahwa “Juruselamat” atau “Mesias” akan tiba segera setelah sapi merah muncul.
BACA JUGA:Program Pesona Ramadan 2024 Wujud Kepedulian Sosial