Ramadhan, TPID Agendakan Gerakan Pangan Murah
Gerakan Pangan Murah di Seluma-Wawan/RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU, SELUMA - Guna mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok menghadapi bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri, Tim Pengendali Inflasi (TPID) Kabupaten Seluma yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan, Disperindagkop, Inspektorat, Dinas Pertanian, BKD, Perkimhub, Dinas Sosial, dan Forkopimda Kabupaten Seluma di bulan Ramadan 1445 Hijriah mengagendakan akan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Seluma, Amri mengatakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut pihaknya juga bekerjasama dengan pihak Bulog.
" Kita mengagendakan Gerakan Pangan Mudah nanti akan digelar di bulan Ramadan. Seperti saat ini pada pelaksanaan Gerakan Pangan Mudah, kami menyiapkan 6 ton beras dari Bulog, untuk harga beras di pasar murah ini, per kampil takaran 5 kg harganya Rp 57 ribu," sampai Amri, kemarin.
Dalam pelaksanaan gerakan pangan murah, selain beras Bulog juga menyediakan minyak goreng seharga Rp 17 ribu per kilogram, gula pasir Rp 16 ribu per kilogram, daging sapi beku Rp 85 per kilogram, dan kebutuhan dapur lainnya seperti garam dan mie instan seharga Rp 115 per dusnya.
"Juga disediakan daging sapi beku, seharga Rp 85 ribu per kilogramnya, kalau dipasaran umumnya seharga Rp 140 ribu," ujarnya.
BACA JUGA:Syukuran Tiga Tahun, Bupati Ajak Masyarakat Dukung Seluma ALAP
BACA JUGA:Sambut Ramadhan, DKP Seluma Gelar Gerakan Pangan Murah
Sementara itu, Sekretaris Pemkab Seluma H.Hadianto SE,M.SI mengatakan, Gerakan Pangan Murah sebagai salah satu upaya dan langkah dalam penanganan inflasi.
" Gerakan Pangan Murah bertujuan untuk memudahkan masyarakat agar mendapatkan ketersediaan bahan pokok yang terjangkau," sampainya
Sekda juga berharap agar masyarakat dapat mengontrol diri dengan tidak membeli berdasarkan keinginan, tetapi membeli berdasarkan kebutuhan. Hadianto menambahkan, melalui program tersebut diharapkan mampu menjadi penetral harga komoditi di tengah-tengah masyarakat. Terlebih dimasa-masa puncak lonjakan kebutuhan masyarakat meningkat, otomatis harga komoditi akan mengalami kenaikan. (0ne)