BRIEF Membuat Bengkulu Sebagai Pusat Destinasi Investasi

Foto BRIEF Bank Indonesia--

 

 

 

 

"Saya kira ini bagus setiap daerah memiliki potensi yang dipromosikan untuk mengundang para investor, ini fenomena baru di Indonesia dimana masing-masing daerah berlomba-lomba untuk mengundang investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di daerahnya. Saya kira ini sebuah kompetisi yang baik" katanya. 

Juda Agung mengatakan, Bengkulu yang sering dikenal dengan Bumi Rafflesia, tidakhanya terkenal karena keindahana lamnya tetapi juga memiliki berbagai potensi ekonomi baik itu sisi pariwisata, kekayaan alam, dan juga dari sisi letaknya yang sangat berpotensi untuk menjadi daerah tujuan investasi. Oleh sebab itu, penyelenggaraan Bencoolen Regional investment and Economic Forum yang ke tiga kalinya ini, menjadi sangat penting untuk mendorong aktivitas investasi yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. 

"Saya ke sini juga Googling mengenai Bengkulu. Saya terus terang penasaran kenapa dulu Belanda kan hampir menguasai seluruh wilayah Indonesia tapi di Bengkulu ada Inggris gitu. Saya penasaran why Inggris tertarik dengan Bengkulu. Saya cek ternyata memang dulu rasionalnya adalah daerah ini sangat subur karena menjadi sentra rempah-rempah, itu yang pertama. Hal kedua adalah dari sisi kegiatan perdagangan, Bengkulu menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di wilayah Sumatera bagian selatan. Dan yang ketiga adalah seperti yang dikatakan pak Gubernur, Bengkulu memiliki kondisi geografis yang baik, letaknya di Samudra Hindia ini sangat strategis bagi perdagangan rempah-rempah ke Eropa. Artinya dari dahulu pun potensi Bengkulu sebagai sebuah daerah yang subur, strategis secara letak, itu yang menjadi daya tarik bagi investor dariluar, " sebutnya. 

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Sampaikan Pesan Damai Jelang Pemilu dan Pilkada 2024

Juda Agung memberikan gambaran mengenai situasi perekonomian dalam negeri dan ekonomi global. Juda menyebut Indonesia merupakan salah satutujuan investasi yang menarik dikarenakan oleh beberapa faktor. Pertama, dari sisi makro ekonomi kondisi perekonomian Indonesia sangat stabil dengan tingkat pertumbuhan selalu berada di kisaran 5% atau bahkan lebih. Kedua, dari sisi inflasi yang berada pada tingkat yang rendah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Tingkat inflasi saat ini lebih baik dengan nilai mencapai 2,56 persen (yoy). Sementara itu, saat ini tingkat inflasi Amerika Serikat beradadi atas 3 persen (yoy) atau bahkan sempat mencapai 9 persen (yoy). Tingkat inflasi yang lebih baik ini juga terlihat jika dibandingkan negara Inggris atau Uni Eropa yang tingkat inflasinya sempat mencapai 11 sampai 12 persen (yoy). Dengan kata lain, ekonomi Indonesia cenderung stabil dan pertumbuhannya relatif tinggi.

Kemudian, jika dilihat dari struktur penduduknya, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia adalah penduduk dari generasi Y dan Z.Kondisi yang sama juga tercermin di Bengkulu. Struktur penduduk di Bengkulu menunjukkan sekitar 65 persen penduduk merupakan generasi y dan z. Lebih lanjut, pangsa populasi kelas menengah juga terus mengalami peningkatan. 

BACA JUGA:Sidang Paripurna HUT ke-55 Provinsi Bengkulu, Gubernur Rohidin Berikan Kado Paling Besar untuk Masyarakat

Selanjutnya, pemerintah memberikan penekanan yang besar pada peningkataninfrastruktur. Sebagaimanadisampaikan oleh Gubernur Bengkulu,jaringantransportasi, pelabuhan, bandara, hinggakonektivitas digital juga terusdibangun di seluruh Indonesia.Kondisi infrastrukturseperti ini sangat penting ke depanjikakitabicaramengenaikonektivitas digital. Lebihlanjut, tolLubuklinggaujuga merupakansebuahkemajuanbagisektortransportasi Bengkulu. “Saya ingatsekitar 6 tahunlaluGubernur Bengkulu hadir di dalam acara Bank Indonesia di Medan, pakGubernurbenar-benarmenyuarakan ini, menyuarakanmengenaijalantolsodetantadidaridari trans Sumatera dan Alhamdulillah sekarangsepertiganyatelahselesaidibangun. Namun,tentusajaharusditeruskanuntuk dua pertiganya lagi” ucapnya.

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan