Presiden Prabowo: Jangan Anggap Negara Ini Bisa Dipermainkan

Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan kepada semua pejabat untuk tidak mempermainkan negara.--YouTube Setpres--

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Presiden RI, Prabowo Subianto mengingatkan kepada semua pejabat untuk tidak mempermainkan negara. Ia pun menegaskan bahwa NKRI tak bisa ditipu.

"Saya sekali lagi, mengimbau, mengajak mereka-mereka jangan menganggap negara ini tidak ada, jangan menganggap negara ini bisa dipermainkan. Jangan menganggap NKRI bisa dibohongi, jangan menganggap NKRI bisa ditipu," kata Prabowo dalam sambutannya di upacara Hari Lahir Pancasila, Senin, 2 Juni 2025.

Seperti dikutip dari laman disway.id, dalam kesempatan ini, Prabowo juga berpesan kepada seluruh pejabat untuk segera membersihkan diri.

Mantan Menteri Pertahanan ini menegaskan tak akan segan menindak pejabat yang tak setia kepada negara. "Untuk kesekian kali lagi, di tempat yang bersejarah ini atas nama rakyat Indonesia saya memperingati semua unsur di semua lembaga, segera benah diri, segera bersihkan diri. Karena negara akan bertindak, negara kita kuat," ujarnya.

BACA JUGA:SK Panitia Sudah Terbentuk, Panitia Kongres Persatuan PWI Segera Bekerja

BACA JUGA:Upacara Hari Lahir Pancasila Ditetapkan Pemerintah pada 2 Juni 2025

"Mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana. Yang tidak setia kepada negara, yang melanggar UU, UUD, akan kita tindak," tegas dia.

Prabowo juga mengingatkan Pancasila tidak sekadar menjadi slogan. Di sisi lain, dia meminta pejabat mundur sebelum diberhentikan.

"Saudara sekalian, jangan Pancasila menjadi mantra. Jangan Pancasila menjadi slogan. Kekayaan bangsa Indonesia besar, kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan," jelas dia.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan