Petani Mukomuko Tolak Program Cetak Sawah Baru, Optimalisasi Lahan yang Diharapkan

Petani Mukomuko Tolak Program Cetak Sawah Baru, Optimalisasi Lahan yang Diharapkan -Seno/RADAR BENGKULU-

BACA JUGA:Wabup Ajak Desa Kolaborasi Atasi Masalah Pasar Rakyat

Kata Kades, sejak program cetak disosialisasikan, respon warga Sumber Makmur SP8 belum bersedia lahan mereka dicetak menjadi sawah. Lebih-lebih lagi lahan kelapa sawit. 

"Bahkan masyarakat kami sudah rapat, dan mereka sepakat belum bersedia. Dan keputusan itu ada berita acaranya. Sudah kami sampaikan dengan dinas," ungkap Kades. 

Masyarakat petani sawah di daerah irigasi sayap kanan Bendung Manjunto, khususnya di wilayah Sumber Makmur mengharapkan program optimalisasi lahan. 

Kata Hadi, lahan sawah hasil cetak sawah beberapa tahun lalu belum bisa dikelola secara optimal karena masih ada kendala. 

Salah satunya, lahan sawah masih kesulitan mendapatkan air karena sarana irigasi yang belum normal, alat dan mesin pertanian untuk mempercepat proses budidaya. 

"Kalau program optimalisasi lahan atau Opla itu bisa kami (pemerintah desa) dorong. Bahkan memang diharapkan masyarakat. Kalau cetak sawah kami sudah upayakan, tapi masyarakat kami masih belum bersedia," demikian Kades Sumber Makmur. 

Hal senada disampaikan oleh Kades Rawat Mulya SP7 Kecamatan XIV Koto, Nodo. Katanya petani pemilik lahan di desanya belum bersedia lahan mereka dicetak sawah baru. 

Ia juga mengungkapkan, ada sejumlah lahan yang sertifikat masih dijadikan agunan pinjaman ke bank. 

"Masalahnya sama dengan desa-desa lain. Intinya masyarakat kami belum bersedia, apalagi kalau kebun sawit," ujarnya. 

"Kalau program optimalisasi lahan itu memang diharapan," sambung Nodo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan