Petani Pesimis, Program Cetak Sawah di Seluma Terealisasi

 

RADAR BENGKULU, SELUMA- Pemerintah Kabupaten Seluma melalui Dinas Pertanian saat ini tengah gencar mensosialisasikan rencana  program cetak sawah bantuan Dirjen Pertanian yang luasnya ditarget mencapai lebih kurang 400 hektar. Program tersebut nyatanya dipandang pesimis dapat terealisasi dengan optimal lantaran adanya  berbagai persoalan di lapangan. Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Seluma Timur, Pirasuki menilai, pemerintah terlebih dahulu harus mengkaji dan melakulan pantauan real di lapangan terhadap persoalan yang dihadapi petani.

" Program cetak sawah sulit terwujud optimal jika beberapa persoalan belum teratasi. Seperti persoalan alih fungsi besar-besaran areal pertanian yang sudah lama terjadi, ketersediaan sarana dan sarana irigasi, masalah alsintan, ketersediaan pupuk dan obat-obatan serta pengendalian harga jual gabah," ujar Pirasuki, Kamis (8/5).

Menurutnya, alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sawit yang terjadi saat ini terjadi lantaran berbagai persoalan pertanian yang tak memadai, sehingga mereka memilih mengubah areal pertanian menjadi lahan sawit dengan tingkat perawatan yang mudah dan pangsa pasar yang jelas serta menjanjikan. Terlebih, hal itu menyangkut urusan perut dan hajat kebutuhan pokok dalam meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.

" Pada intinya petani mendukung program cetak sawah, namun jangan hanya membangun infrastruktur saja. Tapi perlu dicarikan solusi terkait ketersediaan sarana dan prasarana, distribusi pupuk dan obat-obatan, harga dan pangsa pasar. Selama ini, petani sulit mendapat pengairan, pupuk subsisdi yang hanya dikuasai oknum tertentu dan disalahgunakan untuk perkebunan, serangan hama dan harga jual yang rendah. Sehingga petani memilih jalan pintas menanam sawit yang perawatannya mudah, jualnya gampang, hargnya menjanjikan," ujar Pirasuki.

BACA JUGA:Pengurus GOW Seluma Periode 2025-2030 Dikukuhkan

BACA JUGA:Tagih Utang, Puluhan Kontraktor Demo dan Parkirkan Truk di Kantor Bupati Seluma

Senada diungkapkan petani lainnya, Teten Suparyadi, warga Kelurahan Sembayat, Kecamatan Seluma Timur. Ia mengungkapkan, biaya dan perawatan serta pangsa pasar hasil pertanian sawah selama ini masih belum menjanjikan, sehingga petani enggan terjun ke sawah.

" Hasilnya tak seberapa, belum lagi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, serta ancaman gagal panen," sampainya.

Saat ini pemerintah Kabupaten Seluma melalui Dinas Pertanian telah melaksanakan rapat tehnis dengan OPD terkait serta menggalakkan sosialisasi terkait rencana program cetak sawah.

Selain itu, pihaknya telah melakukan survei dan berkoordinasi dengan sejumlah kades yang berpotensi mendapatkan program cetak sawah rakyat. Beberapa wilayah persawahan yang akan disurvei diantaranya di Kecamatan Seluma Timur, Ulu Talo, Semidang Alas dan Talo Kecil.

Disisi lain, Bupati Seluma, Teddy Rahman SE. MM menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Seluma sangat mendukung penuh terhadap program strategis nasional ini. Cetak sawah rakyat adalah salah satu langkah konkrit untuk meningkatkan ketahanan pangan.