Hati - Hati, Tiga Jenis Serangan Penyakit Jantung Bisa Berakibat Fatal

Hati - Hati, Tiga Jenis Serangan Penyakit Jantung Bisa Berakibat Fatal-Poto ilustrasi-
radarbengkulu - Serangan jantung merupakan kondisi yang terjadi ketika pasokan darah menuju jantung terhambat. Pasokan darah tersebut kaya oksigen. Hal ini merupakan kondisi medis darurat yang biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, dan unsur lainnya. Adanya gangguan pada aliran darah yang menuju ke jantung tersebut merusak atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal, karena otot jantung akan mulai mati. Kondisi ini disebut infark miokard atau serangan jantung.
BACA JUGA:Gusnan Mulyadi Tinjau Pos Pengamanan Idul Fitri dan Salat Id Bersama Masyarakat
Dikutip langsung dari Halodoc gejala yang paling umum pada serangan jantung ditandai dengan rasa nyeri pada dada seperti tertimpa benda berat, adanya rasa nyeri pada rahang, leher, punggung, perut, pundak, atau lengan, terutama lengan bagian kiri. Rasa nyeri yang dirasakan dapat digambarkan seperti berat, diremas, atau tertekan.
Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Tidak hanya itu, ada beberapa gejala lain dari serangan jantung, seperti tekanan jantung yang menjadi lebih cepat dan tidak beraturan, mengalami gangguan pada pencernaan seperti mual dan sakit perut, napas yang menjadi lebih pendek, mudah merasa pusing dan kelelahan, berkeringat lebih banyak dan lebih sering merasa gelisah atau cemas.
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat karena adanya penyumbatan pada arteri koroner. Jika kamu mengalami kondisi ini, jangan dibiarkan. Kondisi ini dapat mengancam nyawa. Serangan jantung dibagi menjadi 3 jenis, dengan penyebab yang berbeda, yaitu:
1. Coronary Artery Spasm (CAS)
Kondisi ini terjadi tanpa adanya penyumbatan pada pembuluh arteri. Coronary artery spasm (CAS) terjadi ketika salah satu arteri jantung mengalami kejang, sehingga aliran darah ke jantung berkurang drastis, bahkan bisa berhenti untuk sementara waktu. CAS juga dikenal dengan penyakit angin duduk dan dapat dideteksi dengan menggunakan sinar-X dan tes darah.