Waspada Daging Sapi Tiren, Ancaman Kesehatan yang Mengintai Penyuka Daging

Waspada Daging Sapi Tiren, Ancaman Kesehatan yang Mengintai Penyuka Daging--

RADAR BENGKULU – Masyarakat Bengkulu diimbau untuk lebih waspada terhadap kemungkinan beredarnya daging sapi tiren atau daging dari hewan yang mati sebelum disembelih, terutama akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu mengingatkan bahwa konsumsi daging tiren dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, MT, menegaskan pentingnya kewaspadaan dalam memilih daging yang aman dikonsumsi. “Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak memanfaatkan bangkai sapi yang mati akibat PMK. Pemanfaatan daging dari hewan yang mati ini sangat berisiko,” ujar Syarkawi, 

Daging tiren tidak layak dikonsumsi karena berasal dari hewan yang telah mati sebelum melalui proses penyembelihan yang benar. Hal ini membuat daging lebih rentan terkontaminasi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Selain itu, daging ayam tiren juga memiliki risiko yang sama, terutama jika hewan tersebut mati akibat penyakit menular.

“Kalau hewan sudah mati, otomatis terjadi proses pembusukan. Ini berarti daging tersebut sudah dipenuhi bakteri dan penyakit. Jika dikonsumsi, tentu dapat membahayakan kesehatan,” jelas Syarkawi.

BACA JUGA:Wajib Tahu! 3 Tips untuk Merawat Mesin Turbo Toyota Raize agar Tetap Awet dan Hemat

BACA JUGA:Ini Besaran Biaya yang Harus Dibayar Jamaah, Keppres Biaya Haji 2025 Sudah Terbit

Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui daging tiren antara lain keracunan makanan, infeksi bakteri seperti Salmonella dan E. coli, serta kemungkinan terpapar penyakit zoonosis yang bisa berdampak pada manusia.

Meski sekilas tampak mirip dengan daging segar, ada beberapa ciri yang bisa digunakan untuk membedakan daging tiren. Masyarakat perlu memperhatikan warna, aroma, dan tekstur daging sebelum membeli atau mengolahnya.

Warna Daging segar umumnya berwarna merah cerah, sementara daging tiren cenderung pucat atau menghitam.

Aroma Daging yang tidak layak konsumsi biasanya mengeluarkan bau menyengat dan busuk.

Tekstur Daging segar terasa kenyal saat ditekan, sedangkan daging tiren lebih lembek dan berlendir.

“Memang tidak mudah membedakan daging segar dengan daging tiren, apalagi jika sudah diolah. Namun, secara umum, daging yang mengalami pembusukan akan berbau busuk, teksturnya lembek, dan warnanya tidak segar,” tambah Syarkawi.

Untuk mencegah peredaran dan konsumsi daging tiren, masyarakat diminta lebih teliti dalam membeli daging di pasar maupun di tempat pemotongan hewan. Pemerintah juga mengimbau para peternak agar tidak menjual bangkai hewan yang mati akibat penyakit.

BACA JUGA:Polemik Pungutan Sekolah, DPRD Bengkulu Minta Siswa Tetap Bisa Ujian Tanpa Ancaman

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan