Harga Gabah Bikin Petani Mukomuko Senyum

Petani Mukomuko panen padi-RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Harga gabah di Kabupaten Mukomuko sejak akhir tahun 2024 hingga awal 2025 ini masih bisa bikin petani senyum. Khususnya setelah pemerintah menaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp 6.500, petani padi semakin bersemangat.

Para petani di Kabupaten Mukomuko menyambut positif keputusan pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp 6.500 per kilogram. Kebijakan ini dianggap sebagai solusi atas ketidakpastian harga gabah yang selama ini ditentukan oleh tengkulak. Sekaligus memberikan dorongan semangat baru bagi petani untuk mengelola hasil panen.

"Sudah barang tentu kami bersyukur. Karena, akhirnya ada acuan harga gabah yang jelas dari pemerintah. Ini memberikan kepastian bagi kami sebagai petani," ungkap Afri Joni Candra (39), seorang petani di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang, kemarin.

Afri menjelaskan, selama ini harga gabah yang dijual para petani sering kali tidak menentu karena bergantung pada harga tengkulak. Harga beli para pengepul atau tengkulak sangat bergantung dengan musim. Ia memaparkan, harga gabah bisa turun drastis hingga Rp 4.300 per kilogram saat musim hujan atau panen raya. Kondisi ini sering kali membuat petani merugi.

BACA JUGA:Keuntungan Jika Proyek DAK Jalan Dilelang Cepat, Ini Penjelasan Kadis PUPR Mukomuko

BACA JUGA:Kadis LH Mukomuko Siap Buka-bukaan Soal Proyek RTH yang Disidak Komisi III DPRD

"Kalau musim hujan atau panen raya yang bersamaan dengan daerah lain, harga dari petani ke tengkulak hanya Rp 4.300 per kilogram," ungkapnya.

Namun, pada musim panen tunggal, harga bisa mencapai Rp 5.900 per kilogram. Bahkan, untuk jenis padi keras, harga bisa menyentuh angka Rp 8.000 per kilogram. Tapi harga gabah sampai Rp 8.000 per kilogram itu seperti fenomena langka. Jarang sekali terjadi.

"Kami, petani kesulitan merencanakan penanaman untuk mendapatkan keuntungan agak lumayan," sampai Afri.

Kenaikan HPP gabah ini diputuskan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan di Jakarta beberapa hari lalu. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa kenaikan HPP gabah dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram adalah langkah strategis untuk mendukung kesejahteraan petani.

Selain itu, pemerintah juga menaikkan harga pembelian jagung di tingkat petani dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram. Kebijakan ini diiringi dengan rencana pemanfaatan gudang milik Bulog, resi gudang, dan koperasi untuk menyimpan hasil panen, sehingga stabilitas harga di pasar tetap terjaga.

BACA JUGA:Kado Tahun 2025 Jalan Menuju Dusun Wano Salam SP8 Lubuk Pinang Bakal Dikoral

BACA JUGA:Info Kelanjutan Pembangunan Rumah Adat Mukomuko

Afri berharap, kenaikan harga yang ditetapkan pemerintah dapat diikuti oleh semua pihak, termasuk tengkulak dan pelaku pasar lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan