Khutbah Jumat: Menjadi Manusia Bertaqwa dan Meraih Manfaatnya
Ilham Robbyansa--
Khatib : Ilham Robbyansa
Disampaikan di : Masjid Besar Al-Amin, Jalan RE Martadinata Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Swt
Salah satu hal penting dalam Islam yang perlu kita ketahui dan kita tanamkan dalam hati dan jiwa adalah takwa. Bahkan saking pentingnya takwa, Allah mengulang kata ini sebanyak 15 kali dalam Al-Qur’an. Untuk menunjukkan bahwa diantara ajaran pokok dalam Islam adalah adanya unsur ketakwaan seorang hamba kepada Allah Swt. Oleh karenanya, takwa menjadi satu-satunya barometer untuk menilai tingginya derajat seseorang. Sebagaimana telah ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS Al-Hujurat [49]: 13).
Selain itu, beberapa abad yang lalu Rasulullah juga pernah memberikan bocoran kepada kita semua ketika ditanya perihal mayoritas penduduk surga, kemudian nabi menjawab bahwa mayoritas dari penduduk surga adalah orang-orang yang bertakwa. Dalam salah satu haditsnya, nabi bersabda yang artinya, “Rasulullah pernah ditanya perihal sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Ia menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” (HR Abu Hurairah).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Swt
Untuk menjadi pribadi yang bertakwa, terlebih dahulu kita semua harus mengetahui perihal sebab-sebab ketakwaan itu sendiri. Dengan mengetahuinya, kita akan lebih mudah untuk menempuh jalan orang-orang yang bertakwa.
Berikut ini adalah penyebab-penyebab takwa yang bisa kita lakukan menurut Syekh Hasan dalam karyanya yang berjudul Taisirul Khalaq fi ‘Ilmil Akhlak, yaitu: Pertama, Mengakui Kehinaan Diri Penyebab pertama seseorang bisa bertakwa adalah mengaku bahwa dirinya hamba yang hina dan lemah.
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Menyikapi Hasil Pilkada 2024
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Pentingnya Teladan Kehidupan
Sedangkan Allah adalah Zat Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia. Dengan demikian, tidak sepantasnya bagi kita semua yang hina untuk bermaksiat kepada Zat Yang Maha Kuasa, karena semua takdir ada di bawah kuasa-Nya.
Kedua, Mengingat Kebaikan Allah
Penyebab ketakwaan. kedua yang bisa kita lakukan dan kita upayakan bersama adalah selalu mengingat kebaikan yang Allah berikan kepada manusia.
Allah selalu berbuat baik kepada makhluk-Nya tanpa memandang yang taat dan ahli maksiat. Dengan mengingatnya, maka kita semua akan mudah bersyukur dan tidak akan pernah ingkar atas segala nikmat yang diperolehnya.
Ketiga, Mengingat Kematian