Khutbah Jumat: Belajar dari Kehidupan Semut, Laba-Laba dan Lebah

HENDERI KUSMIDI--

Pertama, lebah tak merusak ranting yang ia hinggapi, sekecil apa pun pohon tersebut.

Hal ini memberi i’tibar manusia agar menghindari perilaku yang menimbulkan mudharat, kerusakan atau kerugian terhadap orang lain. Lebah memang datang untuk makan, tapi ia tak ingin merusak untuk kepentingan pribadinya. Bahkan kerap kali lebah justru berjasa dalam proses penyerbukan sebuah bunga yang ia hinggapi. Kedua, lebah makan sesuatu dari yang baik-baik.

Yakni saripati bunga, sehingga yang dikeluarkannya pun baik-baik, berupa madu. Manusia dituntut dalam kehidupan yang serba halal dan thayyib. Rezeki yang halal & thayyib akan membuahkan perilaku yang positif.

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan jamaah shalat Jumat untuk senantiasa membersihkan jiwa kita dari kotoran dan berbagai sifat yang merusak. Sifat tama’, bakhil, serakah,  keji, dan tak peduli pada orang lain.

Semoga Khutbah ini dapat bermanfaaat buat kita semua dalam meraih kebahagian dan kesuksesan hidup kita di dunia dan di akhirat. Menjadikan kehidupan kita yang semakin baik dalam menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Karena dunia bukanlah tempat yang kekal dan abadi.

Mari kita jadikan dunia sebagai sarana untuk meraih sukses akhirat. Dunia fana dan sementara, sedangkan akhirat adalah lebih baik dan kekal selamanya. Aamiin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan