RADAR BENGKULU, ARGA MAKMUR - Yulius Ajuin Putra, S.Kep putra asal Desa Durian Daun, Kecamatan Lais, Kabupaten Bengkulu patut diacungi jempol. Hal ini berkat penghargaan yang berhasil di dapat dirinya di tingkat Nasional.
Capaian prestasi gemilang yang diraih Yulius Ajuin ini setelah menjuarai ajang inovasi dan kreasi pelibatan masyarakat terbaik tingkat nasional mewakili Provinsi Bengkulu, digelar oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang diselanggarakan di Provinsi Bali, pada tanggal 6 hingga 8 November 2024.
Dimana perpustakaan Desa Durian Daun dipilih sebagai utusan Provinsi Bengkulu berkat program inovatifnya yang berhasil melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan literasi untuk peningkatan kesejahteraan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi, M.Pd menyampaikan kebanggaannya atas prestasi gemilang yang diraih warga Desa Durian Daun.
“Prestasi ini diraih dalam acara Pertemuan Pembelajaran Sebaya (Peer Learning Meeting) Tingkat Nasional di Bali,” singkatnya.
BACA JUGA:Pjs Bupati Bengkulu Utara Pimpin Peringatan Hari Pahlawan
Lanjut Meri Sasdi menjelaskan, acara yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ini diikuti oleh 34 Provinsi dan merupakan bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
“Program ini menekankan pada pelibatan aktif warga dalam kegiatan literasi yang berfokus pada keterampilan dan pengembangan ekonomi, dengan tujuan memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan taraf hidup mereka melalui akses informasi dan pelatihan yang disediakan di perpustakaan,” jelasnya.
Meri juga mengutarakan, upaya serta dedikasi dari pengelola Perpustakaan Desa Durian Daun atas pencapaian itu patut di apresiasi.
“Ini menunjukkan bahwa perpustakaan desa tidak hanya menjadi pusat baca, tetapi juga pusat belajar dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan Perpustakaan Desa Durian Daun dalam menciptakan program literasi yang inklusif dan memberdayakan telah menjadi contoh inspiratif bagi perpustakaan lainnya di seluruh Indonesia,” bebernya.
Lebih jauh, Meri mengaku, Perpustakaan Desa Durian Daun, melalui program berbasis inklusi sosial, telah berhasil membawa manfaat nyata bagi masyarakatnya dan mampu bersaing di tingkat nasional.
BACA JUGA:DPPKB BU Buka Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting di Bengkulu Utara
“Melalui kegiatan-kegiatan literasi yang berfokus pada kesejahteraan, perpustakaan desa ini telah menunjukkan bagaimana perpustakaan dapat menjadi wadah transformasi sosial yang menggerakkan perubahan positif di lingkungan sekitarnya,” demikian Meri.