RADAR BENGKULU, MANNA - Dinas Pertanian Bengkulu Selatan telah berhasil melakukan vaksin sebanyak 1000 dosis kepada hewan yang belum terserang penyakit Jenis Septicaemia Epizootica (SE) atau sering dikenal dengan penyakit sapi Ngorok.
Dijelaskan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat dengan cara pengobatan tradisional. Harapannya agar nantinya penyakit SE ini tidak langsung menyebar dan membuat hewan ternak mati, selain itu untuk mengantisipasi penyebaran SE pihak .
Kepala Pertanian Bengkulu Selatan,Sakimin S.Pt menyampaikan bahkan penyebaran SE ini sudah sungguh memprihatinkan, terbukti dari data yang ada lebih dari 200 ekoran hewan kaki empat kerbau dan sapi mati,yang mana SE ini langsung menyerang hewan dititik pernafasan sehingga hewan sulit bernafas dan akhirnya mati.
"Untuk mengantisipasi penyebaran kita mendapatkan 1000 vaksin ini dari Dinas Pertanian Provinsi sehingga kita bisa melakukan penekanan penyebaran SE tersebut,semoga dengan vaksin yang kita lakukan hewan ternak kerbau dan sapi memiliki daya tahan tubuh yang kuat agar tidak terjangkit SE,"papar Sakimin diruangnnya Jum'at(08/11).
BACA JUGA:Dinas PUPR BS Laksanakan Konsultasi Publik II Revisi RTRW
BACA JUGA:Bapenda BS Harmonisasi Tiga Perkada
Dengan adanya beredar isu,ada kerbau ataupun sapi yang disembelih dan diperjual belikan,hal itu tidak tidak masalah,asalkan masyarakat saat mengkonsumsi tidak memakan organ tubuhnya,cukup makan dagingnya saja.Tentunya Haris dimasak dengan benar tapi layaknya jangan disembelih.
Karena sampai saat ini,belum ada ternak yang bisa dinyatakan sembuh dari penyakit SE ini.Kalau mau mengkonsumsinya masyarakat Haris menghindari mengkonsumsi seperti hati,limpa dan lainnya termasuk organ tubuh yang lain.
"Terkait Isu tersebut,tidak masalah untuk dikonsumsi.Masyarakat tidak perlu khawatir,untuk dagingnya boleh dimakan.Untuk mengantisipasi ternak agar tidak terjangkit sebaiknya ternak yang ada harus dikandangkan,agar petugas bisa memberikan pelayanan yang lebih cepat,"pungkas Sakimin.