RADAR BENGKULU, KAUR - Pemilihan Gubernur tahun 2024 ini diprediksi akan dimenangkan pasangan Rohidin-Meriani No.2. Tentu berdasarkan analisis data dan pengamatan berbagai aspek dan potensi. Bukan asal bicara, apa lagi faktor suka tidak suka (like in dislike position).
Bahwa pertarungan Pemilihan Langsung, setidaknya ada dua hal penting yang harus dimilik oleh calon atau pasangan calon. Pertama memiliki jaringan militan (teamwork militant) , yang Kedua logistik. Sebagai modal dasar maka dua hal ini tidak bisa ditawar sebagai bagian instrumen penting dalam perjuangan merebut hati rakyat.
Kedua hal itu dimiliki oleh Rohidin-Meriani, Calon Gubernur Bengkulu No.2 ini. Sebagai penulis saya mengumpulkan data terkait semua itu, dan saya menyimpulkan pasangan ini sekali pun terkesan silent undercover, tidak “mencak-mencak” di permukaan, tetapi gerakannya sangatlah masif dan kuat.
Tentu tak lupa kita harus lihat perjuangan Rohidin di Pemilihan Legislatif belum lama ini. Begitu juga kita jangan lupa perjuangan Meriani berjibaku memperjuangkan putrinya Elisa Ermasari sebagai anggota DPD RI.
BACA JUGA:Pemda Kaur FGD Penyusunan Dokumen Desain Pengentasan Kemiskinan Berbasis AHP
BACA JUGA:Penutupan Masa Sanggah PPPK di Kaur Sudah tutup, Hanya 8 Pelamar yang Melakukan Sanggah
Ini adalah fakta bahwa kedua figur ini sungguh mempunyai strategi yang akurat dan terukur. Rohidin mampu memenangkan Golkar yang dipimpinnya, lalu Meriani mampu memenangkan Elisa Ermasari sebagai pemilik suara tertinggi untuk anggota DPD Ri utusan Provinsi Bengkulu.
Ini semua tidak terlepas dari jaringan yang telah dibangun oleh keduanya dengan sangat sistematis, masif dan terukur. Jaringan ini mulai dari elit sampai ke tingkat pemungutan suara atau TPS (grassroot). Sembilan (9) kabupaten dan satu (1) kota ditangani dengan serius, silent, dan diciptakan penanaman jiwa militant pada setiap individu yang direkrut sebagai tim.
Jaringan dari semua elemen itu, dalam perjuangan Pemilihan Gubernur tanggal 27 Nopember 2024 ini akan kembali digerakkan secara masif oleh Rohidin-Meriani. Dan hasil dari komunikasi yang saya bangun, massa yang berbasis etnis dan kultur mampu dibangun sebuah penjelasan yang realistis oleh tim Rohidin-Meriani terhadap komunitas besar itu.
Kabupaten yang berbasis etnis Rejang, seperti Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, sebagian Bengkulu Utara, telah terkondisikan dari sisi kesadaran pemahaman tentang kehadiran seorang Meriani sebagai figure wanita karir yang sukses berdarah Rejang. Dan Meriani adalah magnet yang cukup kuat bagi masyarakat untuk mendukungnya.
BACA JUGA:Kepala Dinas PMD Ingatkan Kepala Desa se-Kabupaten Kaur Mengisi Indeks kerawanan Narkoba
BACA JUGA:Pelantikan 36 Pengawas TPS se-Kecamatan Maje, ini Pesan Ketua Panwascam
Dari semua potensi yang dimiliki, baik yang dimiliki Rohidin sebgai Ketua Golkar, tentu jaringan yang telah dibangun bertahun-tahun akan digerakkan secara maksimal. Basis Seluma, Manna, Kaur, bagian wilayah yang tidak asing bagi masyarakat, karena Rohidin dan Meriani juga berasal dari wilayah pantai selatan ini. Semua telah dikonsulidasikan dengan sangat baik oleh Rohidin-Meriani.
Sementara kota Bengkulu, hingga saat ini komunitas masyarakatknya menyadari, bahwa miniature Bengkulu adalah central budaya ada di Kota Bengkulu. Dan figure yang peduli adalah Rohidin Mersyah, karena terbukti selalu menjunjung tinggi semua even budaya Kota Bengkulu, terutama Festival Tabot. Dan ini tidak dilakukan oleh Helmi Hasan selama sepuluh tahun menjadi Wali Kota Bengkulu.
Sementara Helmi-Mian Paslon No.1, sepanjang pengamatan saya sebagai penulis, terlalu mengedepankan suara kencang di permukaan. Teriakan “Gubernur Baru” digaungkan di mana-mana. Dan selalu menjelek-jelekan lawan politik, black campaign oleh tim elit hingga level tim bawah.