Di sisi lain, pasangan nomor urut dua, Helmi Hasan-Mi’an, menampilkan pendekatan dengan menyerukan pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Helmi mengapresiasi KPU, Bawaslu, dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan debat, yang menurutnya berlangsung dengan baik. Ia juga mengajak masyarakat Bengkulu untuk bersatu dalam mendukung pasangan yang mereka yakini mampu memimpin daerah dengan hati dan keberanian.
BACA JUGA:Ini Aksi Nyata Membangkitkan Literasi di Kalangan Pelajar di Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Menjelang Tahun Baru, Harga Ayam Mulai Naik
“Kami sangat berterima kasih kepada KPU, Bawaslu, dan seluruh elemen yang sudah bekerja keras menyelenggarakan debat ini. Saya ingin mengajak seluruh masyarakat, apapun latar belakang dan agamanya, untuk bersama-sama bersatu nomor satu,” kata Helmi
Namun, saat ditanya terkait pernyataan Rohidin yang menyebutnya tidak menjawab pertanyaan dengan tepat, Helmi terlihat memilih untuk menghindari menjawab secara langsung.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono, mengungkapkan bahwa tema debat terbuka pertama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu akan berfokus pada Transformasi Sosial dan Ekonomi, Sumber Daya Manusia, serta Keamanan Daerah. Debat yang dijadwalkan berlangsung pada malam hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam bagi masyarakat terkait arah kepemimpinan calon pemimpin mereka.
Rusman menjelaskan bahwa debat publik ini diselenggarakan sesuai ketentuan Pasal 19 Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024 tentang kampanye pemilihan kepala daerah, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya. "Debat ini bukan hanya memenuhi aturan, tetapi juga menjadi sarana kampanye yang berfungsi sebagai bentuk pendidikan politik bagi masyarakat," ujar Rusman di sela-sela persiapan debat.
BACA JUGA:Perempuan Lebih Mudah Marah Saat Lapar? Ini Penjelasannya Menurut Ahli
BACA JUGA:Apa Itu Meme 'Still Water' dan Mengapa Viral di TikTok?
Lebih lanjut, Rusman menekankan bahwa debat ini diharapkan dapat meningkatkan statistik partisipasi pemilih dalam Pilgub Bengkulu yang akan digelar pada 27 November 2024. Menurutnya, melalui debat ini masyarakat bisa lebih mengenal profil, visi, dan misi masing-masing pasangan calon, termasuk program kerja yang mereka tawarkan untuk Bengkulu di masa mendatang.
“Kita ingin masyarakat memiliki informasi yang menyeluruh mengenai calon pemimpin mereka. Ini penting sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan pilihan nanti," jelasnya.
Debat ini, lanjut Rusman, menjadi kesempatan bagi setiap pasangan calon untuk menunjukkan komitmen dan kompetensi mereka di hadapan publik. Sebagai bentuk tanggung jawab dalam pendidikan politik, KPU berharap debat terbuka ini dapat memfasilitasi masyarakat dalam menilai integritas serta kualitas kepemimpinan masing-masing calon.