radarbengkulu.bacakoran.co - Di balik gedung-gedung megah Universitas Indonesia, tersimpan kisah inspiratif seorang mahasiswa Teknik Mesin bernama Muh. Iqram Aswan. Pemuda yang berasal dari keluarga sederhana ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi.
"Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, tapi itu tidak mematahkan semangat saya untuk berjuang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi," ungkap Iqram dengan mantap.
Tumbuh dalam Asuhan Nenek
Sejak TK hingga SMA, Iqram hidup menumpang di rumah neneknya. Beruntung, sang nenek yang berprofesi sebagai guru mampu membiayai pendidikan cucunya. Namun, situasi mulai berubah drastis ketika sang nenek pensiun. Kondisi ekonomi keluarga berada di titik terendah, memaksa Iqram untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih sederhana.
BACA JUGA:10 Negara Penyumbang Emisi Karbon Terbesar, Indonesia Masuk?
BACA JUGA:Bahaya Mengonsumsi Nasi yang Sudah Lama Dimasak: Perhatikan Tanda dan Cara Penyimpanan Aman
"Saya bahkan sempat memiliki niat untuk langsung bekerja ketika lulus SMA," akunya. Namun, harapan besar dari ibu, nenek, dan keluarga menjadi motivasi baginya untuk tetap melanjutkan pendidikan. Sebagai anak tunggal, Iqram dipercaya dapat mengubah nasib keluarganya.
Bangkit dari Latar Belakang Broken Home