radarbengkulu.bacakoran.co - Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un, demikianlah yang terucap ketika mendengar ada seseorang yang meninggal. Kalau kita simak artinya, bukanlah do'a untuk yang meninggal, melainkan suatu pernyataan: sesungguhnya kami semua berawal dari Allah dan sesungguhnya kami semua kepada-Nya lah akan kembali. (mohon bantuannya untuk memperbaiki tarjamah, bila saya salah -red).
Dikutip dari https:// www.yasiramedia.info sebagai manusia kita harus mengetahui apa yang ada pada diri kita, Manusia terdiri atas 4 komponen :
Komponen Pertama adalah Ruh, ukuran partikelnya demikian halus, DNA dibagi sekian juta kali. Disimpan di suatu tempat di sekitar arasy, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam jasad bayi dalam kandungan umur 100 hari. Ruh ini akan menggerakkan komponen manusia lainnya (nafsiyah, tamyidziyah dan jasmaniyah). Ruh ini akan kembali ke tempat semula ketika orangnya meninggal, untuk kembali digunakan ketika saat hari kebangkitan terjadi di yaumul akhir.
BACA JUGA:Game Edukatif untuk Anak-Anak: Belajar Sambil Bermain dengan Cara yang Menyenangkan
BACA JUGA:8 Panduan Mengatur Waktu Bermain Game bagi Pelajar: Tetap Produktif dan Terhibur
Komponen kedua adalah Nafsiyah, ukurannya jauh lebih besar dibanding Ruh. Disebut juga jiwa. Disimpan di alam malakut, sebelum kemudian dimasukkan ke dalam jasad bayi dalam kandungan umur 90 hari. Nafsiyah ini adalah si Aku, yang diberi nama oleh orang tuanya. Dialah yang merasakan apa yang dialami oleh jasad. Dia yang merasakan senang dan sedih dsb. Ketika dia ingin istirahat, maka kita melihat jasadnya sedang tidur.
Dalam kondisi tertentu ketika jasadnya sedang sakit berat (misalnya, koma) dialah yang merasakan penderitaan, kontak dengan jasadnya terputus. Jiwa terhubung ke jasad dengan perantaraan tamyidziyah (sukma). Jiwa ini akan terpisah ketika orangnya meninggal. Dia akan mengikuti di samping jasadnya ketika di bawa ke pemakaman. Ketika jasadnya dikubur, dan orang yang membawanya ke kubur pulang (7 langkah?), maka akan terbukalah alam kubur dalam hitungan yang singkat.
Bila si jiwa tidak mau masuk, maka pintu tersebut akan menutup. Bersamaan dengan tertutupnya alam kubur, akan terbuka pintu lainnya, dimana setiap jiwa yang ada di depannya akan terhisap ke dalamnya. Itulah alam pembuangan, dimana setiap jiwa akan tersiksa hingga saat hari akhir tiba.
Jiwa yang masuk ke alam kubur (barzakh), akan terbagi 2. Sebagian sangat kecil tidak melalui pertanyaan kubur, mereka dijemput oleh amalannya, untuk kemudian langsung ditempatkan di alam ni'mat. Sebagian lagi melalui pemeriksaan kubur melalui beberapa pos, sebagian besar pertanyaannya adalah perkara sholat. Bila lolos, dia akan dimasukkan ke alam ni'mat. Bila belum lolos, dia akan dipenjara, menunggu dipanggil lagi. Pada saat dipenjara, kakinya diborgol rantai besi yang ujungnya ada bandul besi yang besar sehingga tidak leluasa bergerak, namun dia diberi makan.
Selama dipenjara mereka sangat menantikan datangnya 'Fatihah' yang dibacakan oleh keluarganya, bacaan itu meringankan penderitaan mereka. Setelah lolos dari satu pos, dia akan berhadapan dengan pos yang lain. Pertanyaannya masih di sekitar sholat. Bila seluruh pos pemeriksaan telah dilewati, masih ada masalah, maka di ujung rangkaian pos ada gedung besar tempat persidangan terakhir di alam kubur. Di sana tersedia hakim, jaksa penuntut dan pembela. Yang lolos dari persidangan masuk alam ni'mat, yang masih bermasalah akan dipenjara menunggu pengadilan terakhir di hadapan Allah pada saat yaumul hisab.