Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa hukum mandi taubat tidaklah wajib. Menurut Imam Syafi'i dan Imam Hanafi, mandi taubat adalah sunnah, yang berarti itu sangat dianjurkan dan pahalanya besar, tetapi tidak diwajibkan. Pendapat ini didasarkan pada pandangan bahwa tidak ada dalil yang kuat dan tawatur yang menyatakan wajibnya mandi taubat dalam kasus tertentu. Dalam pandangan mereka, taubat itu sendiri adalah yang utama, sedangkan mandi taubat adalah tindakan yang disarankan untuk menyucikan diri lebih lanjut.
Dalam semua kasus, mandi taubat adalah ekspresi dari penyesalan yang tulus kepada Allah SWT dan niat untuk memperbaiki diri. Ini adalah cara untuk memulai kembali dengan hati yang bersih dan diampuni oleh Allah SWT. Meskipun status hukumnya mungkin berbeda di antara mazhab-mazhab, prinsip taubat dan penyucian diri adalah nilai sentral dalam Islam, dan mandi taubat adalah salah satu metodenya.
Macam-Macam Taubat
Taubat dalam Islam dapat dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yakni sebagai berikut:
1. Taubat Orang Awam
Ini adalah tingkatan taubat yang paling umum, di mana seseorang bertaubat dari dosa dan kemaksiatan lahiriah. Taubat ini melibatkan perubahan perilaku dan penghentian melakukan dosa-dosa seperti mencuri, berzina, berbohong, dan tindakan dosa lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain. Ini adalah langkah awal yang penting dalam proses taubat.
2. Taubat Orang Khawsah (Khusus)
Ini adalah tingkatan taubat yang lebih mendalam, di mana seseorang bertaubat dari kelalaian dan kemaksiatan batiniah. Dalam tingkatan ini, individu merenungkan perbuatan buruk dan sifat-sifat negatif dalam hati mereka, seperti riya (sumpah palsu), takabur (kesombongan), hasad (iri hati), dan lain-lain. Ini mencakup peningkatan kesadaran diri dan perbaikan karakter.