radarbengkulu.bacakoran.co - Setan pernah berjanji untuk selalu berusaha menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan. Terdapat beberapa pintu-pintu yang bisa dilalui setan untuk masuk ke dalam hati manusia yang berujung tergelincirnya seseorang pada perilaku maksiat dan dosa.
Dilansir dari detikHikmah, kata setan dalam bahasa Arab disebut dengan as-syaithan. Kata ini digunakan sebagai sebutan bagi makhluk halus karena kesombongan dan sifatnya yang selalu membangkang terhadap Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an, setan juga disebutkan sebagai iblis. Selain itu, setan juga disebut dengan thaghut, sebagaimana dalam firman Allah surat An-Nisa Ayat 76:
لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْٓا اَوْلِيَاۤءَ الشَّيْطٰنِ ۚ اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًا ۚ ࣖ
BACA JUGA:Apa Perbedaan Setan, Iblis dan Jin Menurut Islam dan Al-Qur'an
Artinya: "Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah."
Asal Usul Setan
Dalam kitab Majmu' al Fatawa, Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa setan termasuk dari golongan jin. Mereka diciptakan oleh Allah SWT dari api.
Dalam kamus Mukhtaarush Shihaah dijelaskan, makna kata setan yaitu setiap makhluk yang melanggar aturan dan menyimpang. Makhluk yang menyimpang bisa disebut setan, baik ia berasal dari manusia, jin, maupun binatang.
Mengutip buku 'Mengapa Malaikat dan Setan di Rumah Kita?' oleh Abu Hudzaifah Ibrahim dan Muhammad ash-Shayim, terdapat dua pendapat yang menjelaskan asal kata setan. Pendapat pertama mengatakan bahwa kata setan diambil dari kata syathana yang bermakna sesuatu yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah SWT.
Sementara itu, pendapat kedua menjelaskan kebalikan dari pendapat yang pertama, yaitu kata tersebut diambil dari kata syaatha yasyithu, yang bermakna batal atau terbakar.
Setan adalah makhluk yang selalu menguntit manusia, menimbulkan waswas dalam hati, dan menyesatkan dengan syahwat yang menggiurkan. Sebagai umat muslim, kita harus senantiasa waspada terhadap tipu daya setan.