"Kami mendistribusikan beras SPHP ke berbagai saluran agar masyarakat mudah mengaksesnya, baik di pasar tradisional maupun di ritel modern. Selain itu, keberadaan Rumah Pangan Kita (RPK) juga menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga yang sudah distabilkan," tutur Dodi.
Program SPHP diharapkan mampu membantu menekan lonjakan harga yang kerap terjadi pada momen-momen tertentu. Seperti menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serta hari besar keagamaan. Dengan demikian, harga beras diharapkan tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat di saat-saat penting tersebut.
Menjelang akhir tahun, permintaan beras biasanya mengalami peningkatan seiring dengan berbagai kegiatan masyarakat. Itu mulai dari persiapan Pilkada hingga perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dodi menyampaikan bahwa Bulog Bengkulu berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan stok beras, baik melalui Cadangan Beras Pemerintah maupun stok komersial yang ada.
"Meski target penyaluran 20 ribu ton sudah hampir tercapai, kami tetap siap menambah stok jika diperlukan. Kami selalu memantau perkembangan pasar dan kebutuhan masyarakat untuk memastikan bahwa stok aman, terutama pada momen-momen penting seperti ini," tegas Dodi.
Bulog Bengkulu juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait ketersediaan beras di pasaran. Dengan penyaluran yang konsisten melalui program SPHP, Bulog optimistis mampu menjaga harga tetap stabil, mengurangi dampak inflasi, dan memastikan pasokan mencukupi hingga pergantian tahun.