Aplikasi Sopir

Sabtu 12 Oct 2024 - 21:13 WIB
Reporter : tim redaksi
Editor : Azmaliar

Saya pilih kombinasi saus wijen, bawang putih, taoco, saus tomat, dan dua jenis irisan daun bawang. Saya tidak memasukkan cabai, cuka, dan beberapa jenis minyak.

Sementara kami makan fillet ikan itu, giliran udang dimasukkan ke bubur. Diaduk. Masak. Udang diangkat. Dibagi. Saya meneruskan makan ikan. Tidak makan udang.

Sehari sebelumnya saya sudah banyak makan udang. Masakan istri saya. Hasil panen udang di Lombok Timur.

Belum lagi udang habis dimakan, ganti beberapa jenis seafood dimasukkan ke bubur: irisan bao yi (abalone), oyster, dan cumi. Diaduk. Matang. Disajikan.

Lalu, dimasukkan lagi daging. Diaduk. Bubur nasinya kian lembut. Kian panas. Masih beberapa macam lagi yang dimasukkan ke situ.

Masih ada hati angsa, ikan goreng fillet, baby buncis, dan bumbu wasabi.

Kapan makan buburnya?

Terakhir! Ketika bubur itu sudah lumat selumat-lumatnya. Sudah pula gurih karena berbagai rasa seafood sudah menyatu di dalamnya.

Kami pun menutup makan malam dengan bubur panas.

Makanan habis. Anggur merah habis. Bai jiu pun gan bei le.

Kami terseok ke gedung parkir. Terlalu kenyang. Sambil berjalan, mereka membuka aplikasi. Mencari sopir panggilan.

Tidak sampai 10 detik, sudah ada yang "ambil" panggilan itu.

Sang sopir datang dengan mengendarai sepeda. Ngebut. Sepeda pun dilipat. Dimasukkan bagasi. Ia siap mengemudi. Aman. Tidak akan ditangkap polisi.

Saya minta sepeda itu diturunkan lagi. "Bikin video dulu. Untuk Instagram," pinta saya.

Sopir panggilan itu pakai seragam bersetrip mengilat. Kami meninggalkan restoran. Beberapa orang seperti Pak Sopir duduk-duduk di dekat hotel. Bersama sepeda lipat mereka.

Oh... Mereka juga lagi menunggu panggilan para peminum.

Kategori :

Terkait

Selasa 17 Dec 2024 - 20:56 WIB

Perusuh Bocor

Minggu 15 Dec 2024 - 22:15 WIB

Habib Bola

Sabtu 14 Dec 2024 - 22:23 WIB

Hidup Baru

Jumat 13 Dec 2024 - 19:59 WIB

Mayasari Tempe

Rabu 11 Dec 2024 - 19:55 WIB

Tolak Bom