Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Bengkulu Meningkat

Senin 30 Sep 2024 - 21:28 WIB
Reporter : Naura Q
Editor : Azmaliar

RADAR BENGKULU – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mencatat perkembangan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Bengkulu hingga bulan Agustus 2024 ini meningkat dan capai 54,70 persen.

Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon melalui Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan, Destriana menjelaskan, untuk pupuk urea dengan alokasi saat ini sebanyak 26.286.000 ton, baru terealisasi sebanyak 12.719 ton atau sekitar 48,39 persen.

Sedangkan untuk pupuk NPK, dari alokasi sebesar 37.496.000 ton, telah terealisasi sebanyak 20.509.000 ton atau sekitar 54,70 persen. Secara total, realisasi distribusi pupuk mencapai lebih dari 33 ton.

Namun, untuk pupuk NPK dengan formula khusus, yang memiliki alokasi sebesar 11 ton, hingga saat ini belum ada realisasi distribusinya.

BACA JUGA:Bappeda Bengkulu Selatan Laksanakan Penginputan IPKD

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Segera Bentuk Delapan Fraksi, Langkah Awal Penyusunan Tatib dan APBD 2025

"Untuk pupuk bersubsidi, kita akan melakukan realokasi antar kabupaten," kata Destriana.

Menurutnya, pada tanggal 25 Agustus lalu, terdapat penambahan alokasi pupuk subsidi, khususnya untuk pupuk NPK. Dari semula alokasi sebanyak 37.496 ton, kini menjadi 42.495 ton. Sehingga terdapat penambahan sekitar 4.900 ton.

Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Realisasinya mengalami peningkatan dari bulan Juli kemarin, dan di akhir tahun nanti kita harapkan semakin bertambah," tambahnya.

Terkait pupuk NPK formula khusus yang belum terealisasi, Destriana menyebutkan bahwa hal ini disebabkan karena pupuk tersebut diperuntukkan bagi tanaman kakao.

BACA JUGA:Bulan Oktober DPRD Provinsi Bengkulu Targetkan Penyusunan Tata Tertib, Kode Etik dan AKD Tuntas

BACA JUGA:KPw BI Bengkulu Datangkan Investor, BRIEF Berhasil Percepat Realisasi Investasi

Namun, saat ini hanya sedikit petani di Provinsi Bengkulu yang menanam kakao dan tidak produktif lagi. Sehingga pupuk tersebut kemungkinan tidak akan terserap sepenuhnya.

Dengan adanya realokasi dan peningkatan alokasi pupuk bersubsidi ini, diharapkan penyaluran pupuk ke petani di Provinsi Bengkulu dapat berjalan dengan baik guna mendukung produktivitas sektor pertanian di daerah tersebut.

Kategori :