Stephen Curry, The Three-Point Chef
Pada usia 36 tahun, kemampuan shooting Curry yang luar biasa telah mengubah permainan di NBA, membuka era yang didominasi oleh three-point shots. Sebagai bagian dari "Splash Brothers," ia memimpin Warriors meraih beberapa gelar juara dan memecahkan banyak rekor three-point shots. Perjalanan Stephen Curry dari menjadi pilihan draf yang menjanjikan hingga menjadi wajah dinasti Golden State Warriors adalah bukti dari gaya bermainnya yang inovatif. Pengaruh Curry melampaui hanya angka; ia telah menginspirasi generasi pemain untuk bisa melakukan long-range shooting, mengubah fundamental geometri permainan.
Bahkan saat ia memasuki tahap kariernya belakangan ini, “Baby-Faced Assassin” ini terus memukau penonton dengan keahliannya dribbling bola dan penampilannya yang luar biasa, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah NBA.
Jimmy “Bucket” Butler
Dari masa kecil yang penuh tantangan hingga menjadi pemain elit NBA, perjalanan Jimmy Butler sungguh menginspirasi. Terpilih pada urutan ke-30 dalam draf 2011, ia telah melampaui harapan dalam setiap kesempatan, mengubah dirinya menjadi salah satu pemain dua arah terbaik di liga. Dikenal dengan pertahanan lockdown, mencetak skor pada saat-saat krusial, dan kemampuannya untuk meningkatkan permainan timnya, Jimmy telah menjadi jantung dan jiwa Miami Heat. Kemampuan bersaing yang kuat dan kepemimpinan alaminya telah secara konsisten meningkatkan performa tim-timnya, terutama memimpin Miami Heat ke penampilan tak terduga di NBA Finals pada tahun 2020.
Dampak Butler di lapangan membuatnya terpilih beberapa kali sebagai NBA All-Star, di mana ia dikenal karena pendekatan langsungnya dalam permainan dan komitmennya untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari rekan-rekan setimnya. Sepanjang kariernya, Butler secara konsisten meningkatkan permainannya dan tim-tim yang dibelanya, mendapatkan reputasi sebagai pesaing yang tangguh dan pemimpin yang alami.
Jholla! Jrue Holiday
Jrue Holiday telah berevolusi dari seorang point guard yang diremehkan menjadi salah satu pemain bertahan dan playmaker terbaik di NBA. Dampaknya sangat penting dalam kemenangan juara Milwaukee Bucks pada tahun 2021 dan menjadi juara bertahan saat ini saat memenangkan gelar juara bersama Boston Celtics pada tahun 2024, mengukuhkan reputasinya sebagai pemain yang meningkatkan kinerja timnya di saat-saat penting. Tiga kali terpilih sebagai NBA All-Star dan dua kali terpilih sebagai Tim Ketiga All-NBA, kehebatan defensif Holiday sangat penting, membuatnya lima kali terpilih sebagai All-Defensive Team, termasuk tiga kali terpilih sebagai First Team. Permainannya yang menyeluruh dan mentalitasnya yang mengutamakan tim diakui dengan penghargaan NBA Teammate of the year award pada tahun 2020, membuktikan pengaruh positifnya baik di dalam maupun di luar lapangan.