radarbengkulu.bacakoran.co Jakarta, 26 September 2024 - Pasar saham dan obligasi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif dan membuka banyak peluang menarik bagi para investor Tanah Air. Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 13,6 juta pada Agustus 2024 lalu. Hal ini menunjukkan minat masyarakat yang semakin besar terhadap investasi.
Di luar dari capaian tersebut, total aset yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pertumbuhan positif dengan mencatatkan peningkatan sebesar 6% dari Rp7.744 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp8.553 triliun pada Agustus 2024. Total dana kelolaan reksa dana (Asset Under Management) juga bertumbuh sebesar 2,12% hingga Agustus 2024, mencapai Rp810,59 triliun.
BACA JUGA:Kolaborasi TJSL, Hutama Karya dan HKI Bangun Jembatan Gantung di Padang Pariaman
BACA JUGA:Kolaborasi Jasa Raharja Bersama Astra Honda Motor Bengkulu pada Kegiatan Sosialisasi Safety Riding
Melihat tren positif ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi berkolaborasi dengan Syailendra Capital, salah satu dari 10 perusahaan manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan hadirnya dua produk reksa dana unggulan milik Syailendra Capital yang bisa diakses secara digital melalui aplikasi BTN Mobile ataupun secara offline melalui tenaga profesional BTN yang dapat memberikan portfolio advisory service yang telah tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.
Direktur SME and Retail Funding BTN Muhammad Iqbal mengatakan, BTN sangat menyambut baik sinergi dengan Syailendra Capital dalam menghadirkan pilihan investasi reksa dana untuk nasabah.
Kerja sama ini diyakini dapat meningkatkan layanan reksa dana dengan memberikan pilihan produk yang sesuai dengan karakteristik investasi dan profil risiko nasabah.
“BTN berharap ke depan bisa menjadi salah satu top of mind nasabah dalam melakukan investasi reksa dana. Untuk itu, kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan AUM Reksa Dana secara keseluruhan naik lebih dari 20% hingga akhir tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujar Iqbal dalam media briefing - Kerja Sama Strategis BTN dan Syailendra Capital dengan tema “Riding Market Momentum Through A Diversified Wealth Portfolio” di Jakarta, Kamis 26 September 2024.
Adapun produk yang dikerjasamakan adalah Syailendra Pendapatan Tetap Premium (SPTP) untuk nasabah yang memiliki profil risiko moderat dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) untuk nasabah yang memiliki profil risiko agresif.
Menurut Iqbal, untuk memasarkan dua produk reksa dana tersebut, BTN akan memanfaatkan aplikasi BTN Mobile yang telah memiliki fitur “Reksa Dana” sejak dua bulan lalu. Melalui fitur ini, para nasabah juga bisa mendapatkan informasi terkini tentang reksa dana, kemudahan dalam pembelian dan penjualan reksa dana, serta memantau portofolio investasi secara real time. Selain itu, BTN juga akan mengandalkan personil BTN Prioritas yang telah memiliki sertifikasi menjual produk reksa dana di 57 outlet prioritas perseroan di seluruh Indonesia.