Namun, Warsito mengingatkan, meski akses terhadap teknologi semakin meningkat, belum semua masyarakat memiliki kemampuan untuk memilah dan memanfaatkan informasi dengan bijak.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya peningkatan kualitas hidup di berbagai wilayah, termasuk di Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:KPP Pratama Bengkulu Dua Sosialisasi Perpajakan Bagi OPD Kabupaten Seluma
"Budaya literasi harus diarahkan untuk mendorong inovasi dan kreativitas yang dapat menjawab tantangan-tantangan besar. Seperti penurunan angka kemiskinan, penanggulangan stunting, hingga pemenuhan hak anak."
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyambut baik penyelenggaraan Gelar Revolusi Mental yang dipusatkan di Bengkulu. Ia berharap acara ini mampu memacu budaya literasi, inovasi, dan kreativitas masyarakat Bengkulu.
"Melihat langsung hasil karya Revolusi Mental, kita optimistis bahwa budaya literasi akan terus berkembang dan menjadi pondasi bagi kemajuan daerah," kata Rohidin.
Selain kegiatan diskusi dan pameran, acara ini juga diisi dengan penyerahan bantuan buku dan rak buku kepada 166 perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat di 9 kabupaten/kota.
Penyerahan ini diharapkan mampu memperkuat akses masyarakat terhadap bahan bacaan bermutu, yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatan literasi di Bengkulu.
BACA JUGA:DPK Provinsi Bengkulu Rutin Lakukan Stock Opname Bahan Pustaka di Perpustakaan Daerah
Lebih lanjut, penyerahan sertifikat terkait cara pembuatan obat tradisional (CPOTB) serta sertifikat pemenuhan aspek cara pembuatan kosmetik yang baik juga menjadi bagian dari rangkaian acara tersebut. Semua langkah ini merupakan bentuk nyata upaya pemerintah dalam membangun SDM yang unggul dan berkarakter.
Dengan berbagai inisiatif yang digulirkan, Provinsi Bengkulu diharapkan dapat terus maju. Tidak hanya dalam hal pembangunan fisik, tetapi juga dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, inovatif, dan berdaya saing tinggi.