Stok Beras di Bulog Bengkulu Masih 8.500 Ton Lagi
RADAR BENGKULU - Dalam rangka memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) sebagai respons terhadap Surat Edaran (SE) dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, sidak ini dilaksanakan pada Senin (18/12).
Sekretaris TPID Provinsi Bengkulu, Zahirman Aidi, S.Pd, M.TPd, menyampaikan hasil sidak, dia mengungkapkan dalam kesempatan ini pihaknya mengunjungi beberapa titik penyedia berbagai kebutuhan masyarakat seperti gula pasir, minyak goreng, beras, dan lainnya. "Berdasarkan pantauan kita, stok kebutuhan tersebut dapat dikatakan aman." Ujarnya
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Resmikan Rumah Singgah Pasien Rujukan
Zahirman, yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Bengkulu, menekankan bahwa selain stok yang aman, harga barang kebutuhan juga masih relatif stabil.
"Para pelaku usaha melaporkan bahwa belum terjadi peningkatan permintaan yang signifikan," tambahnya.
Zahirman mengimbau para pelaku usaha dan pedagang agar tidak menahan atau menimbun barang-barang kebutuhan masyarakat. "Kita juga mengingatkan agar tidak menaikkan harga melampaui batas yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan mendekati Nataru, besar kemungkinan permintaan akan meningkat," ujar Zahirman.
Pemimpin Bulog Wilayah Bengkulu, Dody Syahrial, menambahkan informasi terkait stok beras, di gudang Bulog masih mencapai sekitar 8.200 hingga 8.500 ton. Jumlah ini diprediksi mencukupi hingga Januari 2024.
"Untuk menjaga stabilitas harga beras, kami masih memiliki beras SPHP." singkatnya