Nano Sutiman

Senin 16 Sep 2024 - 20:07 WIB
Reporter : tim Redaksi
Editor : Azmaliar

Setelah menjadi dosen di UB, Sutiman mendapat beasiswa ke Jepang. Ke Nagoya University. Lanjut lagi ke Mie University. Di provinsi Mie. Antara Nagoya dan Osaka.

Jadilah Sutiman ahli biologi sel. Istimewa. Diakui dunia. Dipercaya mengajar bidang itu di mana-mana. Termasuk di Jepang.

Sutiman pun memiliki delapan paten internasional. Salah satunya nano bubble itu.

Hubungannya yang luas dengan ilmuwan Jepang membuat Sutiman tahu: sudah ada mesin pembuat bubble. Tapi ia ingin membuat bubble yang ukuran nano.

Ia pun melakukan penelitian mendalam. Berhasil. Dengan tekanan 30 BAR gelembung ukuran nano bisa tercipta.

Nano bubble itulah yang kemudian diinfuskan ke tubuh. Selama tiga tahun terakhir sudah 13.000 orang yang menjalani infus nano bubble made in Sutiman.

Bagi orang yang sudah tua dianjurkan menjalaninya seminggu tiga kali. Sebanyak 10 kali. Juga bagi orang yang ingin menyembuhkan sakit lewat membugarkan tubuh.

Setelah itu bisa seminggu sekali. Lalu sesekali. Paket 10 kali infus itu hanya Rp 10 juta.

Prof Sutiman sudah pensiun sebagai guru besar. Tapi ia tidak bisa pensiun dari ilmuwan. Peneliti. Pembina. Pengajar. Pengabdi bidang sosial. Terakhir Prof Sutiman masih mendirikan lembaga molekul Indonesia.

Hidup itu kompleks. Tidak linier. Problem kehidupan tidak bisa diselesaikan oleh cara berpikir linier.(Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Selasa 17 Sep 2024 - 19:36 WIB

Bangsa Keturah

Senin 16 Sep 2024 - 20:07 WIB

Nano Sutiman

Minggu 15 Sep 2024 - 19:53 WIB

Kopi Bahagia

Sabtu 14 Sep 2024 - 21:30 WIB

Wajah Baru

Jumat 13 Sep 2024 - 20:52 WIB

Katolik Kristen