Tinggi Kelahiran di rumah mungkin tidak cocok bagi ibu dengan kehamilan berisiko tinggi, seperti yang mengalami preeklamsia, diabetes gestasional, atau masalah dengan posisi janin.
Dalam kondisi darurat, keterlambatan dalam mendapatkan perawatan medis bisa berbahaya bagi ibu dan bayi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa ibu memenuhi kriteria aman untuk kelahiran di rumah.
2. Terbatasnya Akses ke Peralatan Medis Darurat
Salah satu risiko utama dari kelahiran di rumah adalah keterbatasan akses ke peralatan medis darurat seperti alat resusitasi, transfusi darah, atau operasi caesar yang cepat jika terjadi komplikasi.
Jika terjadi komplikasi serius, ibu dan bayi mungkin perlu segera dirujuk ke rumah sakit, yang bisa memakan waktu dan menambah risiko.
3. Tidak Selalu Ada Jaminan Dukungan Medis Tepat Waktu
Meski bidan yang berpengalaman akan siap menghadapi banyak situasi, mereka tidak dapat menangani semua kondisi medis darurat.
Dalam situasi seperti pendarahan hebat, tali pusat terjepit, atau masalah pernapasan pada bayi, tindakan medis cepat sangat diperlukan, yang mungkin tidak selalu bisa tersedia secara instan di rumah.
4. Risiko Rujukan ke Rumah Sakit
Menurut penelitian, sekitar 10-15% kelahiran di rumah berujung pada rujukan ke rumah sakit karena komplikasi. Ini bisa menjadi stres bagi ibu dan keluarga jika terjadi di tengah-tengah persalinan, terutama jika terjadi pada saat-saat kritis.