RADAR BENGKULU – Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, menyampaikan keprihatinannya terhadap perubahan signifikan dalam semangat dan minat baca masyarakat di tengah pesatnya perkembangan era digital.
Menurutnya, pergeseran ini tidak lepas dari dominasi media digital, termasuk media sosial, yang kian mempengaruhi cara masyarakat mengakses informasi.
“Media yang kita bicarakan tidak hanya media cetak atau elektronik, tetapi juga media sosial,” kata Rohidin saat diwawancarai usai membuka Jambore Literasi 2024 di Bengkulu, Senin 9 September 2024.
Ia menambahkan bahwa platform seperti Instagram, yang dulu populer di kalangan masyarakat sebagai media untuk menyebarkan informasi, kini mulai tergeser oleh platform baru seperti TikTok.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Dorong Finalisasi Anggaran Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai
BACA JUGA:Bawaslu Akan Selidiki Penerima KIP Sebagai Tim Sukses Cakada
“Sekarang kita bisa melihat, penggunaan media sosial mengalami pergeseran. Kalau dulu Instagram menjadi andalan, sekarang TikTok yang lebih digemari untuk berbagi informasi. Ini menunjukkan adanya perubahan minat masyarakat dalam mengonsumsi konten,” lanjut Rohidin.
Gubernur Rohidin juga mencermati fenomena di mana masyarakat cenderung beralih dari membaca media konvensional ke konten visual seperti podcast. Menurutnya, podcast dengan topik menarik dan narasumber berkompeten semakin diminati, menggantikan peran media tradisional dalam memberikan informasi.
“Podcast yang menghadirkan diskusi menarik, apalagi dengan narasumber yang ahli, semakin disukai masyarakat. Ini menjadi salah satu tantangan bagi media konvensional dan kita perlu menyikapinya dengan inovasi,” jelasnya.
Meski demikian, Rohidin bersyukur bahwa sektor perpustakaan dan kearsipan di Provinsi Bengkulu terus mengalami kemajuan. Pemerintah daerah, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK), telah melakukan berbagai terobosan untuk menjaga minat baca di kalangan masyarakat. Salah satu inovasi yang diapresiasi adalah pengembangan koleksi buku dalam format digital serta pendirian Cafe Literasi yang dilengkapi dengan ruang podcast.
BACA JUGA:Pembangunan Mall Pelayanan Publik Kaur Akan selesai November
BACA JUGA:Paslon Dani-Sukatno Sudah Penuhi Syarat, Fokus Program Pendidikan dan Investasi
“Kita terus berinovasi. Selain memperbanyak koleksi buku digital, kita juga mendirikan Cafe Literasi sebagai ruang diskusi dan kreativitas. Termasuk menyediakan fasilitas podcast. Ini adalah cara kita menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,” ujar Rohidin.
Senada dengan Gubernur, Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, menekankan pentingnya inovasi dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat. Ia menilai, Jambore Literasi 2024 menjadi momentum penting untuk menggerakkan minat baca dan literasi di kalangan warga Bengkulu.
“Indeks literasi yang meningkat akan memberikan dampak langsung terhadap pembangunan di Provinsi Bengkulu. Dengan demikian, acara seperti Jambore Literasi sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran literasi di masyarakat,” tutur Meri Sasdi.