RADAR BENGKULU, KAUR - Dinas Pertanian Kabupaten Kaur memberikan bantuan untuk membangun sumur dangkal di lima Kecamatan berasal dari Dirjen Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian RI yang dimulai beberapa Minggu yang lalu di bulan Agustus 2024.
Bantuan pembangunan sumur bor sudah dilaksanakan dan hampir selesai dilaksanakan, pembangunan sumur bor dangkal di wilayah khusus untuk daerah sawah tadah hujan yang sumber airnya yang memang tidak ada dan memang jauh dijangkau oleh sumber air.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Kastilon Sirad S.Sos melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Bambang Irawan S.Hut mengatakan saat di wawancarai di ruangan 2 September 2024 mengatakan, Ada beberapa kecamatan yang mendapat bantuan sumur bor dangkal ada di wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning ada lima titik, Kecamatan Tetap ada dua titik, Kecamatan Semidang Gumay satu titik,Kecamatan Kaur Selatan ada lima titik sumur bor yang wilayahnya memang jauh dari jangkauan air dan Kecamatan Maje ada satu titik.
"Sawah-sawah ini berpotensi untuk ditingkatkan indeks penanamannya hanya satu kali dalam setahun bisa ditingkatkan menjadi dua kali dalam setahun ketika pengairan dari sumur bor bisa dimanfaatkan pihak petani," ujarnya.
BACA JUGA:Rumah Milik Warga Pasar Jumat Dilalap si Jago Merah
BACA JUGA:Warung Dibobol, Pak RT Lapor Polisi
Misal, sawah yang berada di Kecamatan Tanjung Kemuning itu dengan luasan 600 hektare sangat disayangkan jika tidak didongkrak untuk melaksanakan peningkatan indeks penanaman minimal setahun dua kali bila perlu kita tingkatkan menjadi tiga indeks penanamannya. Jika indeks penanamannya sampai 600 hektare maka bisa mendapatkan penghasilan beras yang sangat tinggi dari 600 Hektare tersebut.
Begitu juga untuk di Kecamatan Kaur Selatan luasan lahan lebih 400 hektare areal sawah tadah hujan yang memang jauh dari jangkauan air dan sumber air. Kalau lahan lebih 400 hektare ini bisa ditingkatkan Indeks penanamannya tiga kali bisa menutupi kebutuhan masyarakat Kecamatan Kaur Selatan terutama Kabupaten Kaur.
Dikatakannya, total pengusulan ada 25 titik sumur bor dan yang disetujui oleh Dirjen Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian RI hanya lima belas titik tetapi yang hanya melengkapi persyaratan hanya empat belas titik kelompok tani yang disetujui, sampai sejauh ini pelaksanaannya sudah menunggu pemasangan meteran dari PLN.
Satu titik ini di cancel karena saat verifikasi tidak hadir jadi ditolak oleh tim verifikasi dari Dirjen Perlindungan Tanaman yaitu di wilayah Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje.
"Saat ini pekerjaan sudah memasuki pemasangan listrik untuk menghidupkan pompa sumur bor dan sudah dicoba hasilnya lumayan bagus. Anggaran sumur bor untuk pengairan persawahan ini sebesar Rp 37,5 juta pertitik sumur bor," tutupnya.