radarbengkulu.bacakoran.co - Warga Kabupaten Seluma berharap Rohidin Merysah tetap menjadi gubernur Bengkulu periode 2024 - 2929, hal ini demi keberlanjutan proyek pembangunan pelabuhan perikanan Nusantara di kabupaten Seluma.
Warga yakin dengan adanya pelabuhan perikanan di kabupaten Seluma dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khusus para nelayan di Seluma.
"Jaman kepemimpinan bapak Rohidin Merysah inilah akhirnya kami di Seluma memiliki pelabuhan perikanan sendiri, saat ini Pembangunan terus berlangsung. Kami yakin dengan pembangunan pelabuhan perikanan ini dapat meningkatkan ekonomi kami selaku masyarakat dan nelayan di Seluma, kami harap bapak Rohidin terus jadi gubernur sehingga pembangunan pelabuhan bisa terus berlanjut," sampai beberapa warga.
BACA JUGA:Dinkes Lakukan Pengawasan Izin Operasional Tempat Praktek Kesehatan
BACA JUGA:Dinkes Lakukan Pengawasan Izin Operasional Tempat Praktek Kesehatan
Pernyataan warga ini mengisyaratkan ada rasa khawatir jika gubernur Bengkulu berganti atau bukan Rohidin Merysah lagi maka kebijakan pembangunan di provinsi Bengkulu akan berubah.
Bahkan bukan tidak mungkin proyek pembangunan yang kini sedang berjalan akan terlantar tanpa ada penyelesaian, sebab biasanya lain gubenur maka lain pula program kerjanya.
Untuk diketahui bahwa Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pasar Seluma tahun 2024 ini kembali dilanjutkan dengan dukungan penuh dari Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Langkah progresif dan aktif Gubernur Bengkulu bersama DKP Provinsi Bengkulu berhasil meyakini pemerintah pusat agar membangun pelabuhan di kabupaten Seluma.
kegiatan fisik yang akan dilanjutkan yakni penyelesaian dermaga, jalan drainase, dan pembangunan breakwater dan saat ini progresnya sudah diatas 50 persen dengan target penyelesaian di akhir tahun 2024.
Ada 3 item yang akan dikerjakan untuk kelanjutan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara tahun ini. Yaitu pembangunan breakwater di pintu masuk muara sebesar 3 miliar lebih, kelanjutan pembangunan dermaga 2 miliar lebih dan drainase berkisar Rp 1,4 miliar.
Total anggaran 3 kegiatan fisik yang dilaksanakan tahun ini mencapai Rp 7 miliar lebih yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Adapun rincian anggaran ketiga item kegiatan fisik tersebut yakni:
1. Penahan gelombang (breakwater) Rp 3,1 miliar.