Oleh : Dr. Ir. Rita Hayati, MP, Ir. Jafrizal, M.Si dan Dr. Islamuddin, SE (Universitas Muhammadiyah Bengkulu)
Kecamatan Kabawetan merupakan salah satu sentral perkebunan, pertanian dan peternakan di Propinsi Bengkulu. Sektor pertanian yang dominan diantaranya tanaman pangan dan tanaman sayuran.
Tanaman sayuran yang banyak diusahakan petani dan memiliki nilai ekonomi tinggi adalah cabe merah keriting dan cabe merah besar. Disamping itu masyarakat Kabawetan juga mengusahakan sektor perkebunan dan peternakan.
Dalam berusaha tani cabe merah masyarakat petani di Kabawetan masih menerapkan sistem pertanian konvensional yang bertumpu pada penggunaan pupuk dan pestisida an-organik.
Pola usaha tani konvensional ini sudah berlangsung secara turun temurun dan para petani sudah menyadari dampak dari penggunaan pupuk dan pestisida an-organik tersebut.
Petani cabe merah merasakan penurunan produktifitas lahan serta tanaman cabe yang lebih rentan terhadap serangan hama penyakit.
Disamping itu, beberapa tahun belakangan petani cabe merah di Kecamatan Kabawetan juga dihadapkan pada harga pupuk dan pestisida an-organik yang selalu mengalami kenaikan (mahal) dan kadang kala langka ketersediannya.
BACA JUGA:Peran Kunci Perempuan Menuju Indonesia Emas 2045
Berdasarkan permasalahan di atas dan hasil diskusi mendalam dengan Kelompok Tani Muji Lestari Desa Sukasari sebagai mitra program pengabdian masyarakat, disepakati untuk mengajukan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) DRTPM Kemdikbudristek dalam menerapkan teknologi fermentasi dalam proses pembuatan pupuk organik kompos dan pupuk organik cair (POC) biourine, serta teknologi tepat guna dalam pembuatan cabe merah.
Dalam pelaksanaannya disamping 3 orang dosen, kegiatan PKM juga melibatkan 2 orang mahasiswa dari Prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).
Bentuk kegiatan yang dilakukan diantaranya berupa pendidikan dan penyuluhan, pelatihan, serta demplot tanaman.
Kegiatan pendidikan dan penyuluhan ditujukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mitra PKM mengenai teknologi fermentasi dalam pembuatan pupuk organik dan pengaplikasiannya pada tanaman pertanian serta mengenalkan mereka kepada teknologi pasca panen yang bisa memperpanjang masa simpan khususnya produk olahan cabe merah yang bermanfaat disaat harga cabe anjlok di pasaran.
Kegiatan pelatihan dilakukan agar mitra dapat mempraktekan dan terampil dalam pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak dan tanaman, pembuatan POC Biourine, serta pembuatan cabe merah kering. Sementara tujuan pembuatan demplot tanaman cabe merah agar petani dapat langsung mengaplikasikan dan melihat manfaat pupuk organik kompos dan POC biourine pada tanaman cabe merah.