Terong kaya akan vitamin, mineral, antosianin (senyawa tumbuhan alami), dan antioksidan. Bukti anekdotal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa di atas dapat membantu membuat kulit lebih bercahaya dan memperlambat penuaan. Namun, tidak ada bukti ilmiah untuk memverifikasi klaim ini.
Efek Samping Makan Terong
Ternyata selain manfaat ada beberapa efek samping makan terong yang perlu diketahui. (olgakr/Thinkstock)
Selain banyaknya manfaat kesehatan, terong memiliki beberapa faktor risiko jika dikonsumsi berlebihan. Berikut beberapa efek samping makan terong yang perlu diketahui.
1. Menyebabkan alergi
Terong termasuk dalam keluarga sayuran nightshade yang berhubungan dengan reaksi alergi.
Dalam kasus yang sangat jarang, terong dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang karena transfer protein-lipid tertentu. Gejalanya termasuk kesulitan bernapas, bengkak, dan gatal-gatal.
Dalam kasus yang jarang terjadi, terong juga dapat menyebabkan anafilaksis (kondisi hipersensitif). Jika Anda mengalami reaksi alergi, hentikan makan terong dan konsultasikan dengan dokter.
2. Mengganggu penyerapan zat besi
Nasunin adalah antosianin dalam kulit terong yang mengikat zat besi dan mengeluarkannya dari sel. Dengan kata lain, hal ini dapat mengurangi penyerapan zat besi.
Orang dengan kadar zat besi yang rendah disarankan untuk membatasi asupan terong.
3. Menyebabkan keracunan
Solanin adalah racun alami yang ditemukan dalam terong. Kelebihan asupan terong dapat menyebabkan muntah, mual, dan kantuk.
Mengonsumsi terung dalam kadar rendah hingga sedang mungkin tidak membahayakan. Namun, konsultasikan dengan dokter jika terjadi keadaan darurat.
4. Meningkatkan risiko batu ginjal
Terung mengandung oksalat, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada beberapa orang. Namun, data yang tersedia tidak mencukupi untuk membuktikan hal ini.